Oleh: Fredick Broven Ekayanta Ginting
USU, suarausu.co — Prof Budiman Ginting, anggota Majelis Wali Amanat (MWA) USU Periode 2009-2015 berharap mahasiswa USU bisa menyatukan pandangan terkait posisi mahasiswa dalam keanggotaan MWA. Ia berkata jangan ada dikotomi dan perpecahaan di antara sesama mahasiswa. Hal ini disampaikan dalam diskusi mengenai Posisi Mahasiswa dalam MWA USU yang dilaksanakan di Sekretariat Pers Mahasiswa SUARA USU, Selasa (28/4).
Prof Budiman sebut MWA telah mendengar suara mahasiswa terkait posisi mahasiswa dalam MWA. “Saya tahu mahasiswa pertanyakan mengapa mahasiswa tidak dilibatkan,” lanjutnya. Sementara itu di universitas lain yang juga berstatus PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum), seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Institut Teknologi Bandung ada perwakilan mahasiswa di MWA.
Ia berharap mahasiswa USU pelajari dahulu bagaimana keterlibatan mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. “Kalau perlu studi banding ke sana,” ujarnya. Ia menambahkan mahasiswa harus mampu paparkan apa urgensi dan pentingnya mahasiswa harus berada di MWA.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2012 Pasko Brutus Damanik berpendapat mahasiswa adalah unsur terpenting dalam kampus sehingga sudah seharusnya ada tempat khusus untuk mahasiswa. Selain itu, ketiadaan perwakilan mahasiswa dalam MWA mengakibatkan mahasiswa tak punya posisi tawar yang kuat dalam penentuan kebijakan di kampus. Alasan tersebut sudah sangat jelas menjadi pertimbangan mengapa mahasiswa harus punya posisi di MWA.
Menanggapi hal tersebut, Prof Budiman minta mahasiswa USU rumuskan pandangan tersebut dan berikan hasilnya kepada MWA. “Nanti kami (MWA –red) tindak lanjuti,” tutupnya.