Oleh: Yulien Lovenny Ester Gultom
BOPM WACANA | Pemeriksaan Surat Tanda Nomor Kendaraan (SNTK) yang mulai dilakukan oleh satuan pengamanan (satpam) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sejak Januari lalu kini tak lagi berjalan, Senin (21/3). Hal ini membuat mahasiswa FISIP kecewa.
Rifai Hufriawan, mahasiswa Sosiologi 2010 katakan sistem menunjukkan STNK membuat kondisi yang lebih aman. “Kalau parkir aman, jadinya enggak kepikiran,” ujarnya. Ia berharap pemeriksaan tetap dilakukan dan satpam harusnya berkeliling untuk memastikan keamanan di FISIP.
Hal serupa juga disampaikan Riko Hardiorio P, mahasiswa Ilmu Politik 2013. Ia kecewa dan menyayangkan penjagaan yang tidak ketat dan tidak dilakukannya pengawasan pada kendaraan. Ia katakan tiap dua minggu sekali pasti ada kehilangan motor. “Seolah ada kerja sama antar pihak kemananan dan oknum pencurian motor,” ujarnya. Ia menyarankan dilakukan penjagaan pada pintu masuk dan keluar. Selain itu pemeriksaan dengan STNK wajib dijalankan sebab FISIP tak punya cctv untuk keamanan.
Dini Daini Meilia, mahasiswa ilmu Komunikasi 2011 mengakui STNK merupakan salah satu upaya pengamanan kendaraan yang baik, sebab FISIP adalah salah satu fakultas yang cukup bebas untuk parkir. Selain tingkat keamanan yang rendah, kesadaran mahasiswa untuk menjaga kendaraannya juga rendah. Ia menyarankan jika STNK terlalu ribet, penggunaan nomor parkir bisa dilakukan.
Menanggapi hal ini Baddarudin Dekan FISIP katakan pemeriksaan STNK tidak bisa berjalan dengan baik karena ada pergantian sif satpam di fakultas dan satpam juga berganti setiap harinya. “Orangnya ganti terus, sulit untuk mengingatkannya,” ucapnya. Baddarudin katakan pihaknya juga berusaha mengajukan pengadaan satpam di fakultas sebab sekarang satpam disediakan oleh rektorat.