Oleh: Tantry Ika Adriati
BOPM WACANA — Satu stasiun sepeda kampus yang terletak di Jalan Prof Dr Ahmad Sofian tidak beroperasi, sebab tenaga penjaga tak mencukupi. “Kita kurang orang, makanya kita juga libatkan mahasiswa dalam penjagaan ini,” kata Hindun Pasaribu, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian (BKK), Selasa (13/10).
Hindun jelaskan tenaga yang ada sebanyak empat belas orang. Dua penjaga ditetapkan pada tiap stasiun. “Jadi cuma cukup untuk tujuh stasiun,” tambah Hindun. Padahal stasiun sepeda kampus berjumlah delapan titik yakni di Pintu Satu, Fakultas Ilmu Budaya, Perpustakaan USU, Gedung Biro Rektor, Fakultas Farmasi, Susuk, Jalan Prof A Sofyan, dan Pintu Empat.
BKK merekrut penjaga dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU menjadi sukarelawan sebagai salah satu solusi. Pun, UKM dan Pema USU hanya sanggupi sebanyak itu, sebab mempertimbangkan jadwal kuliah. Ia tambahkan, apabila ada sukarelawan atau penambahan satuan pengamanan (satpam) maka kemungkinan satu stasiun tersebut bisa beroperasi.
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2014 Jelita Sitorus menyayangkan tidak dioperasikannya Stasiun Sofian. Menurutnya, stasiun ini adalah stasiun yang strategis bagi mahasiswa, khusunya yang tinggal di belakang jalan tersebut. Meski sudah ada bus kampus, menurut Jelita sepeda kampus bisa jadi salah satu alternatif lain. Ia sarankan rektorat tambah jumlah satpam atau penjaga agar Stasiun Sofian bisa beroperasi.
Hindun katakan kebijakan ini sudah disepakati setelah BKK bersama Pema USU, satpam, UKM Pramuka, UKM Resimen Mahasiswa, dan Biro Aset pada rapat koordinasi 28 dan 30 September lalu. Ia bilang akan lihat perkembangan hingga Desember saat evaluasi nanti. Jika diperlukan akan dilakukan penambahan.