Oleh: Yulien Lovenny Ester G
Kaki mungil tanpa alas menapaki jalan berbatu dan berlumpur
Tak ada rasa ragu untuk melangkah
Tajamnya kerikil batu tak terasa
Bau lumpur bercampur kotoran sapi tak jadi masalah
Kaki-kaki mungil beralaskan sepatu mewah menapaki hitamnya aspal
Jalan mulus tanpa hambatan
Lumpur dan air menjadi masalah
Kotor sedikit dibuang enggan tuk dipakai
Air, kebutuhan dasar umat manusia
Kami mengambilnya dengan ember ke sungai
Memikulnya di pundak kami
Membawanya dengan tenaga penuh
Air, kebutuhan dasar yang biasa kau buang
Tanganmu mengambilnya dengan memutar keran
Menggunakannya semaumu
Tak terbuang tenagamu
Sudah lelah ku teriak
Kering sudah tenggorokanku
Aku tak ingin berselisih
Apalagi saling menyembelih
Aku hanya ingin bilang
Hijau alam kami terbakar karena hitamnya asapmu
Jernihnya laut kami kotor akibat limbah buanganmu
Biru langit menjadi abu-abu karena benda bermotormu
Tak hanya kau, aku pun salah
Aku sadar pupuk yang kugunakan merusak tanah-Mu
Aku sadar cairan pembasmi hama membunuh ciptaan-Mu
Aku sadar air banyak kugunakan untuk ternakku
Aku memang sadar ini tak hanya kesalahanmu
Ini bumi kita
Tuhan menitipkannya bukan untukku dan untukmu
Tuhan menitipkannya agar kelak keturunanmu bisa melihatnya
Bumi ini sakit. Sakit karena aku dan kau
Aku dan kau tak mau berselisih
Hanya perlu satukan visi dan misi
Untuk kembalikan esensi
Esensi untuk apa kau dan aku tinggal di bumi ini