BOPM Wacana

Kota dan Desa

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Yulien Lovenny Ester G

 

Kaki mungil tanpa alas menapaki jalan berbatu dan berlumpur

Tak ada rasa ragu untuk melangkah

Tajamnya kerikil batu tak terasa

Bau lumpur bercampur kotoran sapi tak jadi masalah

 

Kaki-kaki mungil beralaskan sepatu mewah menapaki hitamnya aspal

Jalan mulus tanpa hambatan

Lumpur dan air menjadi masalah

Kotor sedikit dibuang enggan tuk dipakai

 

Air, kebutuhan dasar umat manusia

Kami mengambilnya dengan ember ke sungai

Memikulnya di pundak kami

Membawanya dengan tenaga penuh

 

Air, kebutuhan dasar yang biasa kau buang

Tanganmu mengambilnya dengan memutar keran

Menggunakannya semaumu

Tak terbuang tenagamu

 

Sudah lelah ku teriak

Kering sudah tenggorokanku

Aku tak ingin berselisih

Apalagi saling menyembelih

 

Aku hanya ingin bilang

Hijau alam kami terbakar karena hitamnya asapmu

Jernihnya laut kami kotor akibat limbah buanganmu

Biru langit menjadi abu-abu karena benda bermotormu

 

Tak hanya kau, aku pun salah

 

Aku sadar pupuk yang kugunakan merusak tanah-Mu

Aku sadar cairan pembasmi hama membunuh ciptaan-Mu

Aku sadar air banyak kugunakan untuk ternakku

Aku memang sadar ini tak hanya kesalahanmu

 

Ini bumi kita

Tuhan menitipkannya bukan untukku dan untukmu

Tuhan menitipkannya agar kelak keturunanmu bisa melihatnya

Bumi ini sakit. Sakit karena aku dan kau

 

Aku dan kau tak mau berselisih

Hanya perlu satukan visi dan misi

Untuk kembalikan esensi

Esensi untuk apa kau dan aku tinggal di bumi ini

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4