BOPM Wacana

Keistimewaan Orang Sensitif

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi | Dormaulina Sitanggang
Ilustrasi | Dormaulina Sitanggang

Oleh: Dormaulina Sitanggang

Pembahasan mengenai seseorang dengan sensitivitas tinggi terbilang menarik. Hal ini karena orang dengan sensivitas tinggi sangat peka terhadap stimulus atau rangsangan dari luar, baik yang bersifat fisik maupun emosional. Dirinya begitu peka terhadap apa yang didengar, dilihat, dirasakan, hingga yang dialaminya sendiri. Kepekaan yang dimiliki tersebut kadang membuat orang di sekitarnya bertanya-tanya, apakah perasaan itu benar atau hanya dibuat-buat. Orang yang terlahir dengan sensitivitas tinggi disebut highly sensitive person (HSP).

Dilansir dari gramedia.com kepribadian HSP diidentifikasi pada tahun 1990 oleh psikolog Elaine Aron. Menurut Aaron, sekitar 15% populasi dunia dilahirkan dengan sifat ini. Penting untuk diingat bahwa HSP tidak berarti bahwa kondisi yang didiagnosis ini adalah sebuah gangguan psikologis. Ini adalah sifat kepribadian yang mencakup peningkatan respons terhadap efek positif dan negatif. Jadi, orang yang sensitif tidak sakit jiwa. Ini adalah aspek lain dari kepribadian yang ada pada setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda.

Mulasih Tary & Devi Ardiyanti (2022:76), mengatakan “Memiliki kepribadian sensitif bukanlah sebuah aib. Pada dasarnya, perilaku tersebut terlahir dari alam bawah sadarnya atau bisa datang dari pengaruh lingkungan.” Adapun penyebab seseorang sangat sensitif, yaitu:

  • Pola Asuh

Setiap orangtua memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Orangtua juga tidak menginginkan hal buruk terjadi pada anaknya. Namun, bagaimana jika orangtua yang masih minim pengetahuan tentang pentingnya pola asuh anak? Ketika sang anak selalu diajarkan untuk memikirkan apa yang dikatakan orang lain, selalu memasukkan perkataan orang lain dalam hatinya, dan tidak dilatih untuk angkat bicara

  • Faktor Gen

Faktor yang sulit terelakkan adalah faktor bawaan. Kondisi psikologis antara orangtua khususnya ibu dan anak sudah memiliki keterikatan sejak anak dalam kandungan. Jika ibu merasakan hal sensitif, bayi dalam kandungannya pun ikut merasakan hal yang sama.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan menjadi faktor yang tidak bisa dipisahkan. Lingkungan hidup seseorang akan mencerminkan kepribadiannya. Mulai dari bagaimana caranya berkomunikasi, bersikap, bergaul, cara pandang, dan lain sebagainya. ketika seseorang berada dalam kondisi tertekan, merasakan pengalaman buruk, tentu saja seseorang akan lebih mudah sensitif.

Dilansir dari merdeka.com seseorang dengan kepribadian sensitif memiliki kepekaan yang tinggi. Keadaan ini membawanya pada kepekaan yang tidak biasanya. Kepekaan tersebut berupa perasaan, cara pandang, dan ketanggapan dalam merespons sesuatu. Kepekaan yang dimiliki tidak jarang membuatnya mudah terpancing dan terbawa emosi, serta mudah tersinggung atas sikap dan ucapan orang lain. Kepekaan yang sudah dibangun membuatnya sangat peduli pada apa yang terjadi di sekitarnya. Apa yang dialaminya, didengar, dan dilihat tidak luput menjadi pusat perhatiannya. Dengan kepekaan yang tinggi seorang berkepribadian sensitif sangat dipengaruhi perasaannya dan tidak jarang mudah terbawa suasana, emosi, bahkan mudah panik dan depresi.

Mulasih Tary & Devi Ardiyanti dalam buku mereka yang berjudul Buku Pintar Untuk Pribadi yang Sensitif mengatakan bahwa meskipun orang dengan kepribadian sensitif memiliki banyak kelemahan bukan berarti tidak memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri. Adapun keistimewaan orang yang sangat sensitif terangkum dalam penjabaran berikut ini.

  • Memiliki Rasa Empati,

Orang yang sensitif memiliki empati yang tinggi. Empati yang tinggi membuat dirinya semakin peka terhadap kejadian-kejadian yang muncul dalam hidupnya. Orang sensitif akan memiliki lebih banyak empati dan ikut merasakan apa yang orang lain rasakan. Tidak jarang orang sensitif sering menjadi tempat curhat bagi yang membutuhkannya.

  • Tanggap dan Teliti

Keistimewaan orang sensitif lainnya adalah mampu dengan cepat menanggapi setiap hal yang sedang terjadi. Sekalipun hanya dari tatapan mata orang sensitif bisa menilai dari bahasa tubuh seseorang. Orang sensitif sangat peka pada setiap perubahan yang terjadi di sekitarnya.

  • Sopan Santun

Orang yang sensitif biasanya menunjukkan kesadaran yang tinggi akan sopan santun. Misalnya memberi tempat duduk untuk orang yang tua atau yang diprioritaskan. Dalam bertutur kata, orang sensitif akan memilih memendam sendiri untuk hal yang tidak perlu diutarakan.

Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini lengkap dengan kepribadiannya. Masing-masing kepribadian memiliki keunikannya tersendiri. Termasuk orang-orang dengan kepribadian sensitif yang memiliki kepekaan yang tinggi. Walau sering dianggap aneh tetapi kepribadian ini juga memiliki keistimewaannya. Pada akhirnya, kepribadian baik ditunjukkan oleh seseorang yang mampu memperlakukan dirinya dan orang lain dengan baik.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4