Oleh: Febri Rahmania

BOPM WACANA | Kesuksesan bonus demografi ada di tangan rektor seluruh Indonesia yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia. Sebab rektor ambil peran penting dalam wujudkan sumber daya berkualitas. Keberhasilan ini akan terwujud bila rektor menyadari fungsinya. Hal ini disampaikan Pakar Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Ary Ginanjar Agustian dalam pidato bertajuk Revolusi Mental Menunjang Indonesia Emas di Halaman Auditorium USU, Jumat (23/1).
Ary mengungkapkan, pada 2030 penduduk Indonesia akan berjumlah 500 juta. Sekitar 300 juta penduduk berada di usia produktif 14-55 tahun. “Generasi muda usia non-produktif lebih sedikit jumlahnya,” ujar Ary.
Pemuda-pemuda inilah yang jadi tanggung jawab para rektor. Pasalnya, mereka sumber daya manusia yang mesti dikelola oleh universitas untuk hadapi bonus demografi. “Agar lahir pemikir-pemikir emas,” tuturnya.
Caranya, Ary katakan dengan perbaiki tiga hal utama yaitu karakter, sistem, dan nilai. “Karakter yang dahulu, karena sistem yang sudah baik tak ada artinya tanpa karakter,” tegasnya. Rektor, dalam hal ini berperan memotivasi mahasiswa. Nilai harga diri perlu ditekankan agar pemuda Indonesia merasa wajib berprestasi.
Hal tersebut diamini Rektor Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok, Sumatera Barat Prof Elfi Sahlan Ben. Menurut Prof Ben, keberhasilan bonus demografi bisa terwujud bila masing-masing rektor miliki integritas untuk mencapai tujuannya, yakni memajukan pemuda Indonesia melalui pendidikan tinggi. “Harus teguh hati dan beriman,” katanya.
Ary tambahkan, pada 2045 Indonesia akan jadi negara adidaya bila bonus demografinya dimanfaatkan dengan baik, terutama oleh pemimpin-pemimpin universitas yang warga kampusnya pemuda. “Indonesia akan jadi cahaya,” tutupnya.