BOPM Wacana

Kata Mahasiswa USU Tentang Trend Latto-latto

Dark Mode | Moda Gelap

Siapa yang tidak kenal dengan Latto-latto? Permainan yang saat ini tengah ramai dimainkan oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga remaja bahkan orang dewasa. Latto-latto adalah  dua buah bandul plastik yang dihubungkan menggunakan seutas tali. Benturan dua bandul ini menghasilkan bunyi ‘klak-klok’ yang nyaring sehingga membuat orang trrtarik memainkannya.

Belakangan ini mahasiswa USU mulai tertarik untuk memainkan Latto-latto di lingkungan kampus. Suara Latto-latto terdengar nyaring dibeberapa fakultas dan tentunya menciptakan suara bising dikala UAS tengah berlangsung.

Berikut tanggapan mahasiswa USU terkait Trend Latto-latto:

Rebecca Mariane Simangunsong-Fakultas Keperawatan 2022

Kalau aku pribadi sih menanggapi trend Latto-latto ini sebenarnya biasa aja dan gak terlalu bersdampak sama kehidupann saya pribadi, cuman kalau aku lihat di lingkungan sekitar itu pasti ada aja bunyi Latto-latto yang kedengaran.

Jadi kalau untuk kehidupan pribadi aku gak berdampak , cuman kalau untuk orang lain pasti berdampak seperti kita yang lagi UAS benar-benar harus fokus pasti terganggu karena suara bising. Kalau untuk sisi positifnya yah trend zaman dulu itu naik lagi ke permukaan karena trend Latto-latto ini sudah ada sejak zaman dulu jadi pastinya menghibur buat beberapa kalangan.

Asri Halizah-Kehutanan 2022

Bekalangan ini lagi marak tuh kan yang main Latto-latto dimana-mana. Awalnya itu saya merasa hal ini biasa saja karna saya kira hanya viral di sosial media saja, ternyata Latto-latto ini sudah sampai trend nya di lingkungan tempat tinggal saya. Kemarin bahkan saya melihat ada mahasiswa yang main Latto-latto di lingkungan perpustakaan, nah saya mikir mungkin dia stres karna baru saja selesai UAS jadi dia mainnya Latto-latto.

Disatu sisi sebenarnya saya cukup terganggu, karena suaranya cukup bising, bahkan ada media yang menunjukkan mata seorang bocah yang bengkak karena trend Latto-latto. Jadi ada sisi positif seperti melepaskan stres dan ada sisi negatifnya seperti keributan dan cedera.

Febri Sarah Magdalena Situmorang- Fakultas Ilmu Budaya 2021

Trendnya cukup ngeselin ya, bahkan, sampai dijadikan perlombaan di beberapa tempat. Dan tadi, aku barusan lihat ada pengantin yang diiring-iringi dengan beberapa pemain Latto-latto di instagram, sampai sebegitunya! Jujur ya, aku cukup terganggu sama suaranya yang berisik, apa lagi kalau sampai dimainkan lebih dari satu orang. Suaranya nyakitin gendang telinga. Gak cocok banget dimainkan di kampus atau di sekolah, karena bakal ngeganggu konsentrasi di jam pembelajaran.

Terus kan, itu bendanya keras ya? Nah, menurutku, sih, bendanya cukup bahaya, apa lagi kalau sampai kena kepala. Cuma, kerennya gak semua orang pandai mainin itu, soalnya sulit buat maininnya dalam jangka waktu yang lama.

Arif Abdillah Lubis – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 2021

Menurutku sih ya, trendnya fine- fine aja karena gak banyak hal negatifnya ,mungkin lebih ke jenuh dengar suranya kemanapun melangkah sampai ke kampus pula sekarang tetap ada yang main, tapi kembali lagi hak mereka juga karena mungkin mengingatkan kepada mainan masa kecil.

Tapi positif nya bisa ngilangi stress juga sih kalau udah pinter mainya dan mengurangi penggunaan gadget dalam pergaulan apalagi bagi anak-anak sekarang yang sudah mulai teralihkan dari kecanduan game online dan penggunaan gadget berlebihan lainnya. Jadi kebiasaan anak” bermain sesuai usianya udh mulai kembali dengan adanya Latto-latto

Jelita Tiolina Naomi Panjaitan- Fakultas Hukum 2020

Tidak terganggu sama sekali. Justru permainan ini sangat menyenangkan dimainkan ketika sedang berkumpul bersama teman-teman.  Apalagi disituasi ujian akhir semester saat ini, mahasiswa justru memainkan Latto-latto sebelum ujian dimulai untuk menghibur diri.  Dimana teman-teman berkumpul memperhatikan satu orang yang bisa memainkan Latto-latto dengan waktu yang cukup lama. Hal ini tentu saja kegiatan yang sangat menarik dan menyenangkan

Debora Theresa – Fakultas Pertanian 2020

Saya pribadi mendukung trend mainan Latto-latto serta mainan jaman dahulu lainnya yang memang harus kembali dimainkan, dikembangkan, dan diperkenalkan kepada anak-anak jaman sekarang, agar mereka tidak lagi terpaku pada gadget yang memiliki banyak dampak negatif. Terlepas dari dampak negatif Latto-latto karena suaranya, saya tetap mendukung mainan ini untuk terus berkembang, dengan catatan orang tua harus memberikan himbauan mengenai lama waktu bermain dan diwaktu kapan saja Latto-latto ini dapat dimainkan atau tidak dapat dimainkan agar tidak mengganggu orang lain.

Sri Masniari Gurning-Fakultas Ekonomi  dan Bisnis 2019

Kalau sekitaran saya, gak terlalu bising dengan permaninan Latto-latto. Jadi tidak terlalu menggangu. Menurut saya pribadi, disatu sisi Latto-latto bisa membuat orang kesal karena kebisingan yang berlebihan karena teman-teman saya mengeluhkan hal ini. Namun disisi lain, trend Latto-latto ini sangat bagus untuk anak-anak karena intensitas mereka menggunakan gadget jadi berkurang. Perhatian mereka jadi teralihkan untuk bermain Latto-latto.

Saya pribadi belum pernah melihat mahasiswa main Latto-latto di kampus khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis karena saya juga sudah jarang ke kampus. Jadi saya belum terpapar akan gangguan kebisingan Latto-latto

 

Komentar Facebook Anda

Ade Indah Hutasoit

Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU Stambuk 2021. Saat ini Ade menjabat sebagai Redaktur Tulis Badan Otonom Pers Mahasiswa Wacana.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus