Oleh: Ika Putri Agustini Saragih
BOPM WACANA | Penghitungan surat suara kelompok aspirasi mahasiswa (KAM) dan calon gubernur (cagub)-wakil gubernur Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dilakukan terpisah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilihan umum raya (pemira), Selasa (20/10). Sabar Saut Siregar selaku Ketua KPU bilang hal ini dilakukan untuk mengefisiensi waktu dan menghindari risiko rusuh. “Agar psikologi tiap simpatisan KAM dan cagub tetap stabil,” jelasnya.
Sabar tambahkan waktu perhitungan yang bersamaan akan meminimalisir tuduhan penyelewangan. Sebab semua mahasiswa yang hadir bisa menyaksikan kedua kotak suara yang tersegel dibuka bersamaan, sehingga tak ada kesempatan untuk dimanipulasi.
Menanggapi cara baru ini, Ikhwan Nurhadi, Ketua KAM Rabbani FEB sepakat. Ia bilang hal ini bisa menghindari suasana pemilihan presiden mahasiswa tahun lalu yang hampir ricuh. Tahun lalu, Ikhwan katakan simpatisan cagub yang kalah menuding KPU yang bukan-bukan. “Mereka menganggap surat suara KAM yang dibiarkan menganggur (tersegel karena penghitungan suara cagub masih berlangsung—red ) sudah dimanipulasi,” ujarnya.