RedaksiOleh: Rati Handayani
BOPM WACANA | Sore ini, Rabu, 28 Oktober bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU dan Pema Sekawasan USU akan gelar aksi bertema ‘Satu Tahun Jokowi-JK Gagal (?)’ guna mengevaluasi satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Hal ini dibenarkan Menteri Dalam Negeri Pema USU Achmad Fadhlan Yazid lewat pesan di Whats App malam ini.
Fadhlan mengatakan tuntutan aksi sore ini tak jauh beda dengan aksi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Istana Negara, Jakarta pada hari yang sama. Pun latar belakang aksi ini sama dengan alasan BEM SI. “Pema USU kan bagian dari BEM SI,” tulis Fadhlan dalam pesannya.
Latar belakang aksi BEM SI esok hari, dalam pesan Fadhlan berdasar kepada hasil survei nasional kepada mahasiswa, yang dilakukan BEM SI. Hasilnya, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai tak memenuhi ekspektasi masyarakat.
Fadhlan bilang mahasiswa akan menyatakan sikap terkait setahun pemerintahan Jokowi-JK. Saat ditanya apa saja isinya, Fadhlan tak menjelaskan. “Tunggu saja besok,” tulisnya. Pun, ia mengatakan pernyataan sikap tersebut ada di tangan presma. Saat ditelepon pukul 23.15 WIB dan dikirimi pesan singkat, presma tak merespon hingga berita ini diturunkan.
Guna aksi sore ini, Pema USU telah mengundang semua gubernur fakultas untuk turut serta. Aksi akan digelar di Pintu 1.
Rizky Rachmawan Sitepu, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosil dan Ilmu Politik 2011 mengapresiasi baik adanya rencana aksi dalam rangka setahun pemerintahan Jokowi-JK esok hari. “Sama-sama kita tahu setahun ini banyak kebijakan Jokowi-JK yang buruk dan ekonomi pun bobrok,” ungkapnya.
Rizky pun berharap peserta aksi sore ini tetap objektif menilai pemerintahan Jokowi-JK. Soal tempat aksi, menurut Rizky lebih baik aksi dilakukan di tempat lebih strategis seperti bundaran Sinar Indonesia Baru atau depan Gedung DPRD SU mengingat target aksi yang besar. “Di pintu satu yang lewat kebanyakan hanya mahasiswa,” tutupnya.
