Oleh : Santi Herlina

BOPM WACANA | Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sampaikan lima pernyataan sikap sebagai manifesto pemuda dalam aksi sekaligus peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Aksi ini bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa akan rasa nasionalisme yang sudah mulai luntur, Jumat (30/10).
Bill Clinton Simanjuntak, Konseptor Aksi GMNI bilang lima pernyataan sikap tersebut merupakan hasil rumusan untuk aksi peringatan sumpah pemuda, isinya menjadikan nasionalisme dan rasa cinta tanah air sebagai acuan utama pergerakan pemuda, mengedepankan persatuan Indonesia di atas kepentingan pribadi kelompok dan golongan, dan bergerak bersama dalam satu barisan menyebarkan semangat persatuan Indonesia kepada pemuda Indonesia. Selain itu juga menjadikan pendidikan dan kepanduan sebagai pedang dan tameng untuk melawan serangan-serangan kapitalisme, hedonisme, dan pengaruh buruh globalisasi, serta memegang teguh semangat persatuan pemuda Indonesia menuju Indonesia yang sejahtera.
Ditambahkan Clinton, melakukan aksi tak lagi semestinya dengan anarkis dan sampai merusak. Lima pernyataan sikap inilah yang dibawa dan dijadikan bahan aksi. Ia bilang jika suara tak didengar saat aksi, pernyataan sikap inilah caranya, “Anarkis itu jalan terakhirlah,” tukasnya.
Friska Novany Sianturi, salah satu peserta aksi menaggapi baik hal ini, ia mengatakan lima pernyataan sikap membuat mahasiswa tahu tujuan aksi ini. Ia berharap pemuda mulai bergerak dan bangun dari diam mereka, “Kalau tidak bergerak, karena diam itu adalah pengkhianat,” tutupnya.