Oleh Lazuardi Pratama
BOPM WACANA — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN) menggelar aksi peringati hari jadi ke sepuluhdi Simpang Sumber, Sabtu (18/5). Aksi tersebut merupakan penutup dari keseluruhan aksi hari tersebut. Diawali dengan berkeliling kampus USU untuk menggiring dukungan dan menyebarkan selebaran sambil memperkenalkan tokoh-tokoh yang kemudian dipentaskan dalam parodi politik di Pendopo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
“Ini adalah hadiah kita kepada seluruh nasional, agar mereka tahu Medan masih memegang teguh demokrasi,” ujar Abdul Halim Sembiring, Ketua FMN Ranting USU dalam orasinya. Menurutnya, FMN Cabang Medan yang beranggotakan sekitar 150 orang akan terus teguh dalam memperjuangkan dan membela prinsip politiknya, yakni demokratis nasional.
Halim melanjutkan, dengan prinsip politik demokratis nasional, berarti secara bersama-sama memusuhi imperialisme, feodalisme dan kapitalisme. Ia mengatakan dengan semangat bersatu untuk berjuang bersama-sama mampu menekan kapitalisme yang dipimpin Amerika Serikat dari Indonesia. “Kita akan meneliti secara objektif rakyat Indonesia, apabila persatuan jawaban yang pasti sehingga organisasi adalah alat perjuangannya,” papar Halim.
Jeki Fernando Purba, salah seorang peserta aksi mengatakan selain imperialisme, feodalisme dan kapitalisme, mahasiswa, petani dan buruh tetap menjadi persoalan khusus yang menjadi perhatian FMN. Menurutnya, petani masih kesulitan karena lahannya direbut, buruh yang menderita dan mahasiswa yang pendidikannya dikomersialisasi. “Kita tetap tegas untuk menolak itu. Kita tetap dengan tuntutan kita sendiri,” jelasnya.
Kegiatan FMN dalam peringatan hari jadi tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan seminggu ini menuju Rapat Umum Anggota yang akan dilaksanakan pada Sabtu (25/5).