RedaksiOleh: Febri Rahmania
BOPM WACANA | Fakultas Ilmu Budaya (FIB)-Korean Culture Exchange Promotor tampilkan beragam tarian tradisonal Korea di Pertunjukan Budaya Korea, Senin (15/12) kemarin di Pendopo USU. Empat macam tarian tradisional Korea dibawakan langsung oleh sekelompok penari sekaligus pemusik tradisional dari Korea. Hal ini disampaikan General Promotor Korean Culture Exchange Promotor, Jung Kook Han kemarin siang. “Supaya masyarakat Indonesia kenal juga tari tradisional Korea,” tuturnya.
Melalui pertunjukan, Kook Han bilang ingin masyarakat Indonesia dapat kenali budaya Korea, begitu pun sebaliknya. “Pertukaran budaya antar dua bangsa sangat diharapkan,” katanya.
Selain itu, kata Kook Han, acara ini bertujuan meluruskan pandangan umum masyarakat Indonesia bahwa budaya Korea bukan hanya Korean-Pop, Boyband dan Girlband. Untuk itulah pihaknya kemudian angkat sisi tradisional budaya Korea, yakni tariannya. “Kalau tidak memahami seni tradisional, tidak ada seni kontemporer, tidak ada modern,” tukasnya.
Ada beberapa tarian tradisional Korea yang ditampilkan. Seperti Salpuri,yaitu tarian penyucian jiwa, dan Pungmul yang merupakan tarian bentuk ungkapan syukur pada Tuhan atas hasil panen. Tarian yang ditampilkan diiringi langsung dengan alat musik tradisional Korea sepertijanggo, gendang dua sisi khas Korea yang bentuknya seperti jam pasir.
Taufikana Hasdianti, dari SM Town Fanbase Medan apresiasi adanya pertunjukan ini. Ia bilang tarian tradisional Korea yang ditampilkan cukup kreatif dan menghibur. “Bagus tariannya, tapi tarian Indonesia enggak kalah, kok,” ungkapnya.
Acara yang berlangsung selama satu jam ini diselenggarakan FIB bekerja sama dengan Korean Culture Exchange Promotor . Pertunjukan tari tradisional Korea ini pun pertama kali diadakan di Medan.
