Oleh: Erista Marito Oktavia Siregar
BOPM WACANA — Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU akan menggelar mediasi dengan pihak rektorat. Rencananya, mediasi diadakan Sabtu (15/11) besok pukul 09.00 WIB di Biro Rektor. Mediasi ini membahas tindak lanjut dari rektorat terhadap mahasiswa korban bentrok usai aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis (13/11) kemarin.
Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) 2010 Arif Martin Putra terluka hingga dilarikan ke rumah sakit. Arif menerima luka di lengannya akibat senjata tajam dan di kepala akibat pukulan benda keras. Sepeda motornya juga rusak berat. Oleh sebab itu Pema USU meminta rektorat turut membantu. “Minta bantuan dana dari rektorat,” kata Wakil Presiden Mahasiswa USU Abdul Rahim.
Selain itu, mediasi itu bertujuan mengklarifikasi pada rektorat bahwa mahasiswa tidak murni salah dalam ricuhnya aksi kemarin. Menurut Rahim ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan mahasiswa USU, seperti preman yang menyamar menjadi masyarakat dan membuat provokasi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor III Raja Bongsu Hutagalung menerima mediasi dari Pema USU. Namun ia tidak menjamin bisa ikut, sebab agenda yang padat hari itu. “Saya besok ada membuka kegiatan, juga mewakili rektor di Jalan Pancing,” ujarnya via telepon.
Selain Pema USU, mediasi juga diikuti perwakilan dari Pema FP dan mahasiswa dari Keluarga Besar Mahasiswa USU. Mediasi tersebut rencananya akan dilanjutkan dengan aksi tolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Sumatera Utara pukul 10 pagi.