Oleh Ridho Nopriansyah

BOPM WACANA | Rektor USU Prof Syahril Pasaribu menolak menandatangani surat pernyataan sikap mahasiswa yang disampaikan saat audiensi di Biro Pusat Administrasi, Selasa (3/12). Ia mengatakantuntutan transparansi dana sebagai salah satu butir bahasan dalamsurat tersebut tidak dapat dilakukan. “Kalau bentuknya seperti itu. Sampai matipun tak akan saya tanda tangani,” tegas Prof Syahril.
Dilanjutkan Pembantu rektor II, Prof Armansyah Ginting menyatakan USU tidak akan membeberkan kepada mahasiswa. Ia beralasan transparansi keuangan USU dilakukan oleh tim audit dari pusat.
Koordinator Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Sekawasan Ganda Wijaya menyatakan menghormati sikap rektor. Ia merasa inti dari persoalan yang diajukan telah disetujui untuk ditindaklanjuti. Walau sempat kecewa, kini Pema Sekawasan tengah menyiapkan laporan dari seluruh fakultas untuk dilaporkan pada audiensi selanjutnya. “Belum pasti kapan. Kami bahas dulu,” pungkas Ganda.
Walau tak mau menandatangani, rektor tetap menerima dan menindaklanjuti tuntutan lain termasuk alat dan bahan laboratorium kimia Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang habis dan dugaan pemaksaan pembelian buku oleh oknum dosen.“Saya baru tahu. Terimakasih,” lanjut Prof Syahril.
Hari ini, mahasiswa yang dikoordinir Pema Sekawasan melakukan audiensi ke rektorat. Membahas tiga hal yang tercantum dalam surat pernyataan mulai dari pembiayaan termasuk UKT dan beasiswa, fasilitas, dan akreditasi sejumlah program studi. selain PR IV, Prof Ningrum Natasya Sirait, semua PR hadir mendampingi rektor.