RedaksiOleh: Santi Herlina
BOPM WACANA — Alihfungsi ruang baca Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menjadi perpustakaan cabang dari Perpustakaan USU terkendala kurangnya ruangan. Ruang baca saat ini adalah ruangan hasil bagi dua dengan ruang kuliah, sedangkan dibutuhkan ruangan khusus agar dapat jadi perpustakaan. Demikian kata Dekan FISIP Prof Badarudin, Kamis (27/3).
Badarudin pun bilang pihaknya belum dapat mengadakan ruangan khusus itu. Ia mengatakan FISIP saat ini belum dapat mengalihkan ruangan untuk dipakai. Menurutnya ruangan perpustakaan cabang harus berada di lantai satu atau setidaknya lantai dua agar dapat memenuhi syarat perpustakaan cabang. “Agar mudah terjangkau mahasiswa,” jelasnya.
Selain itu ruangan perpustakaan cabang juga harus dilengkapi pendingin ruangan. Persyaratan ini pun belum bisa dipenuhi FISIP.
Melihat kondisi ini, mahasiswa FISIP 2010, Endang Murdaningsih mengatakan dekanat harusnya bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas lain sebagai ruangan untuk dijadikan perpustakaan cabang. “Masa sihenggak bisa diusahakan, apalagi ini tujuannya baik untuk menunjang proses belajar,” pungkasnya.
Untuk ini, Prof Badarudin mengatakan pihaknya akan tunggu penyelesaian pembangunan Gedung E menjadi tiga lantai sebagai solusi masalah ini. Nantinya gedung itu akan diatur sedemikian rupa dengan memindahkan ruang kuliah ke lantai dua dan tiga. Sedangkan ruang baca akan dipindahkan ke lantai satu. ”Kita sadar karena sejauh ini belum ada ruangan makanya belum ada pengajuan ke pihak rektorat,” ujarnya.
Berdasarkan kontrak, Gedung E akan dibangun tiga lantai. Namun di 2012 baru dibangun dua lantai. Prof Badarudin berharap 2015 nanti pembangunannya akan diselesaikan. Tahun ini tidak ada kemungkinan penambahan yang satu lantai gedung lagi karena ada prioritas yang harus diajukan yakni listrik dan air gedung itu.
