
Oleh : Nadiah Azri Br Simbolon
Riau, wacana.org/arsip – Literary Journalism merupakan genre baru dalam penulisan jurnalistik yang menuliskan berita fakta dengan gaya seperti novel. Hal ini disampaikan Pemateri dalam Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) Kenal Sastrawi Alfian Hamzah yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana, Sabtu (21/7).
“Menceritakan sesuatu kepada pembaca dengan memikat dan semuanya faktual merupakan inti literary journalism,” ungkap Alfian.
Alfian mengatakan penulisan literary journalism berbeda dengan genre jurnalisme yang lain karena di dalam penulisan semuanya fakta baik unsur, kondisi, maupun kutipan. Menurutnya karakter dalam literary journalism dihidupkan melalui suasana, dialog, maupun perubahan tempatnya.
Alfian menjelaskan persoalan dalam literary journalism yaitu bagaimana cara penulis bisa melukiskan di kepala pembaca mengenai fakta yang terjadi. “Menulis sesuatu yang jelas sehingga orang yang belum tahu jadi mengetahuinya dan yang sudah tahu tidak bosan saat membacanya lagi,” tuturnya.
Ia juga menambahkan inti tulisan dalam gaya jurnalisme literasi yakni diceritakan dengan lambat melalui deskripsi kejadian namun tidak terlalu bertele-tele. Ia berharap melalui materi ini para peserta dapat melaukukannya dengan baik dengan tidak menulis literary journalism yang menyiksa pembaca dengan deskripsi yang terlalu panjang.
Menanggapi hal ini salah satu peserta PJTLN asal Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang Yolanda Septia Putri mengatakan materi yang disampaikan sangat bagus dan bermanfaat. “Sangat relevan dengan wartawan zaman sekarang yang sangat membutuhkan kemampuan yang baik dalam penulisan, ” jelasnya. Ia berharap agar pemateri dapat menjelaskan lebih detail isi materinya sehingga para peserta dapat memahami materi dengan baik.