Oleh: Annisa Octavi Sheren
BOPM WACANA – Komunitas Sumatran Youth Food Movement (SYFM) menggelar aksi peringati hari tani nasional di titik nol lapangan merdeka Medan, Senin (24/9). Dalam aksi ini, reforma agraria Indonesia menjadi isi tuntutan SYFM. Hal ini disampaikan anggota SYFM Andry Anshari usai aksi.
Andry mengatakan menurut SYFM, meski telah memasuki 58 tahun peringatan hari tani nasional, berbagai masalah Agraria masih terjadi di Indonesia. Seperti pengelolaan tanah yang timpang, konflik agraria berupa pengalihan fungsi lahan pertanian menjadi objek investasi yang dinilai tidak tepat. Serta kriminalisasi terhadap petani.
Dalam aksi tersebut, SYFM juga menyampaikan berbagai tuntutan kepada pemerintah, yaitu memberikan tanah kepada petani untuk berproduksi, penegakkan hak asasi petani, dan pertanian berkelanjutan berbasis keluarga petani. Selain itu, SYFM juga tuntut hentikan impor pangan serta menolak liberalisasi agraria.
Andry berharap pemerintah bisa menyelesaikan seluruh masalah agraria di Indonesia. Ia juga berharap masyarakat lebih peduli terhadap isu-isu yang berkaitan dengan pangan dalam negeri. “wujudkan reforma agraria sejati di Indonesia,” tuturnya.
Menanggapi aksi ini, Gading Pratama Mahasiswa Universitas Panca Budi mengatakan aksi ini hendaknya sebagai bahan pertimbangan untuk pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi pertanian di Indonesia. Ia pun berharap juga masyarakat lebih peduli terhadap kondisi pertanian Indonesia saat ini. “Khususnya para mahasiswa dan para pemuda,” harapnya.
Aksi ini juga diikuti diantaranya oleh Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia dan Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia, serta para pemuda tani.