RedaksiOleh: Tantry Ika Adriati
BOPM WACANA | Komunitas USU Tanpa Rokok mengumpulkan petisi dengan meminta tanda tangan mahasiswa USU. Petisi ini dibuat untuk mendesak Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengeluarkan surat keputusan (SK) mengenai kawasan tanpa rokok (KTR). “Ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa USU terhadap KTR,” ujar Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) 2012 Erdianta S, Jumat (8/4).
Menurut Erdianta, advokasi mengenai KTR ini sudah dilakukan tiga tahun belakangan setiap memperingati hari tanpa tembakau sedunia (HTTS). Namun usaha untuk advokasi dan audiensi selalu terhambat karena tidak ada basis data yang kuat. Padahal, sudah ada peraturan yang mengatur KTR ini yakni Peraturan Daerah Nomor 3 Kota Medan tentang KTR. “Hingga sekarang belum berhasil,” ujar Erdianta. Melalui pengumpulan petisi ini, Erdianta berharap nantinya akan menjadi basis data yang kuat untuk mengadvokasi KTR di USU.
Muhammad Hafidh, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2014 menilai pengumpulan petisi ini sudah tepat. Menurutnya petisi ini sebagai bentuk persetujuan bagi mahasiswa yang setuju terhadap program KTR, sehingga akan menjadi bukti yang otentik. Hafidh berujar dengan adanya KTR akan melindungi orangyang menghirup asap akibatdariperokokaktif di USU.
Ditambahkan Erdianta, petisi ini disebar lewat instagram, line, facebook, dan grup facebook. Rencananya, setelah ujian tengah semester USU Tanpa Rokok dan organisasi yang berafiliasi akan membuka stan dan roadshow ke fakultas dengan menyediakan laptop. Sehingga mahasiswa yang belum sempat menandatangani petisi bisa berpartisipasi. Petisi ini dikumpulkan dari 8 Maret hingga 31 Mei mendatang.
