Oleh: Yulien Lovenny Ester Gultom
BOPM WACANA – Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang tergabung dalam Tim Mikro Solar Matic berhasil menemukan alat pendeteksi diabetes melalui hembusan napas. Alat ini diciptakan agar metode menyakitkan untuk memeriksa diabetes yaitu tes darah atau menggunakan glucometer dapat diganti dengan metode tidak menyakitkan yakni hanya dengan mengembuskan napas ke detektor. Hal ini disampaikan oleh Rica Asrosa, Anggota Tim Mikro Solar Matic saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (19/4).
Rica mengatakan, mereka menciptakan sistem sensor yang mampu mendekteksi kadar gas aseton dalam napas. Hasil dari pemeriksaan hembusan napas ini selanjutnya ditampilkan dalam telepon pintar. Saat ini, uji klinis tengah dilakukan di Rumah Sakit Pirngadi dan alat ini dipastikan mampu mendeteksi diabetes.
Tulus, pembimbing penelitian menambahkan proses penelitian sudah dilakukan sejak 2010 lalu tetapi uji klinis baru dilakukan saat ini. Pun, alat ini dilengkapi baterai dan bahan ramah lingkungan lainnya. “Kami tidak bisa publikasikan detailnya,” ujarnya. Ia mengatakan, masyarakat akan nyaman dalam monitoring sebab sistemnya praktis. Selanjutnya, Tulus beserta tim akan mematenkan alat pendeteksi ini.
Untuk diketahui, paper dari hasil penelitian ini akan dipresentaskan di Internasional Conference dalam ajang Advances in Functional Materials (AFM) 2016 di Jeju Island, Korea Selatan, pada Agustus mendatang.