Oleh: Yulien Lovenny Ester Gultom
BOPM WACANA — Hasil riset hayati harus diimplementasikan dan dikembangkan agar dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis dan dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal ini disampaikan Yurnaliza, Ketua Panitia Seminar Nasional Biologi 2016 bertajuk Implementasi Riset Hayati dan Pengembangannya di Era Masyarakat Ekonomi Asean, Sabtu (9/4) di Hotel Grand Kanaya.
Yurnaliza mengatakan selama ini penelitian yang dilakukan hanya sebatas untuk publikasi dan dibukukan dalam bentuk jurnal. Tapi implementasi penemuan jarang dilakukan, padahal produk biologi punya peluang besar dalam MEA. “Kita serahkan alam dan alam yang membantu menyelesaikan,” ujarnya.
Pun menurutnya saat ini, lebih aman menggunakan produk hayati, dibanding pestisida yang dapat merusak alam. Inilah yang membuat produk hayati yang jika diimplementasikan mampu bersaing dengan produk lainnya. Ia menambahkan, agar dapat bersaing dengan MEA, hasil penelitian harus diperkenalkan ke khalayak ramai dan ada kerjasama dengan stakeholder.
Adi Pancoro, pembicara dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung membenarkan. Ia mengatakan selain implementasi dan produksi, promosi juga harus dilakukan agar hasilnya berkelanjutan. Pun, hasil riset yang dikembangkan bisa jadi cara agar peneliti tak hanya sekadar meneliti tapi memperoleh hasil ekonomi yang tinggi.