Oleh Baina Dwi Bestari
Judul: Mama
Sutradara: Andres Muschietti
Naskah: Neil Cross, Andres Muschietti, Barbara Muschietti
Pemain: Jessica Chastain, Nikolaj Coster-Waldau, Jane Moffat, Megan Charpentier, Isabelle Nelisse, Daniel Kash, Hannah Cheesman
Tahun: 2013
Durasi: 100 menit
Film horor yang dipoles sedikit adegan haru. Tentang kasih dan cinta kepada anak dari seorang ibu.
Mama adalah film horor yang diangkat dari sebuah film pendek dengan judul dan sutradara yang sama, Andres Muschietti. Diproduseri oleh Guillermo Del Torro seorang penulis, sutradara sekaligus produser yang dikenal dengan karya-karyanya yang bernuansa horor.
Film ini menceritakan tentang dua anak perempuan berusia tiga dan satu tahun, Victoria (Megan Charpentier) dan Lilly (Isabelle Nelisse) yang ditinggalkan ayahnya, Jeffrey (Nikolaj Coster-Waldau) di sebuah rumah tua di tengah hutan bernama Helvetia. Sebelumnya, Jeffrey baru saja membunuh rekan bisnis beserta istrinya.
Ketika berniat melarikan diri, mobilnya terperosok ke dalam hutan tempat ia menemukan Helvetia. Karena bingung, ia berniat untuk membunuh anaknya dengan pistol yang ia bawa. Ketika ia telah mengarahkan pistol ke kepala Victoria dan hendak menarik pelatuknya, tiba-tiba sebuah makhluk menariknya dan membawanya entah ke mana.
Hingga lima tahun kemudian, Lucas, saudara kandung Jeffrey yang juga diperankan oleh Nikolaj Coster-Waldau dengan janggut dan kumis yang membuat penampilannya tampak berbeda, menemukan kedua anak tersebut atas bantuan tim penyelamat yang dibiayainya. Victoria dan Lilly saat itu sudah berubah, mereka bertingkah layaknya binatang. Berjalan dengan kaki dan tangan, buas dan memakan apa saja.
Karena keanehan ini, mereka dibawa ke klinik penampungan di bawah pengawasan Psikiater Dr Gerald Dreyfuss (Daniel Kash). Perebutan hak asuh yang sengit atas Victoria dan Lily sempat terjadi antara Lucas dan Jean Podolski (Jane Moffat) yang merupakan bibi dari pihak ibu mereka. Setelah dilakukan persidangan, akhirnya hak asuh dimenangkan oleh Lucas. Bersama istrinya Annabel (Jessica Chastain), Lucas membawa mereka ke rumah baru di daerah pedalaman untuk menghindari incaran media yang ingin memberitakan tentang mereka.
Selama mengasuh mereka, banyak keanehan dan kejanggalan yang dirasakan Annabel. Ternyata, Victoria dan Lilly mempunyai ‘teman’ yang mengikuti mereka dari Helvetia yang mereka sebut dengan ‘Mama’.
Film yang berhasil menduduki posisi pertama Box Office ini cukup memacu adrenalin di setiap adegannya. Sang sutradara berhasil menyampaikan rasa takut kepada penonton tidak hanya melalui suasana gelap dan mencekam, namun di setiap keadaan. Musik yang mengiringi juga ampuh membuat penonton terkejut, terutama pada saat penampakan ‘Mama’ yang merupakan hantu wanita berambut panjang diperankan oleh Hannah Cheesman yang sebenarnya tidak terlalu mengerikan.
Kepiawaian Megan Charpentier dan Isabelle Nelisse dalam memerankan anak manusia yang aneh dan menyeramkan juga patut diacungi jempol. Karena tak jarang, kesan horor timbul dari akting keduanya.
Untuk alur cerita, tidak banyak berbeda dari film horor lainnya. Pengungkapan rahasia kematian seorang wanita muda bernama Edith yang kemudian menjadi hantu ‘Mama’ disampaikan melalui kilas balik masa lalu yang ditunjukan melalui mimpi. Edith mencuri seorang bayi dari panti asuhan yang akhirnya dikejar oleh pihak panti, hingga ia tersesat di ujung jurang dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke jurang bersama bayi yang ada dalam gendongannya. Namun, pertanyaan tentang kenapa Edith harus mencuri anak itu tidak terjawab bahkan hingga film berakhir. Sehingga terasa sedikit janggal dan terkesan menjadi kisah yang ‘dipaksa’ ada agar sosok hantu itu ada.
Akhir cerita dari film ini juga tidak terlalu memuaskan. Akhir yang sedih tidak mengimbangi bahkan mengurangi kesan ngeri dari awal cerita.
Namun, satu ‘pelajaran’ yang dapat diambil selain kesan horor dari film ini adalah bahwa cinta seorang ibu abadi bahkan sampai ia mati. Hal itu dapat dilihat dari ‘Mama’ yang tidak mengizinkan siapapun mengambil Victoria dan Lilly yang sudah ia ‘asuh’ selama lima tahun di Helvetia. Lily yang dianggap anak kandungnya dan ia bawa saat melompat ke jurang.