Oleh: Nicola Cornelius Alemta Simarmata
USU, wacana.org – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (MPMU) Komisi Keuangan dan Kesekretariatan Joel Mahendra Tampubolon menyatakan tanggapannya perihal majunya Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sumatera Utara Muhammad Rizky Fadillah sebagai calon koordinator pusat (cakorpus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI). Hal ini disampaikan oleh Joel pada Senin (30/5).
Joel berpendapat bahwa saat ini pihak USU dan BEM SI ‘kecolongan’ terkait hadir dan majunya Rizky yang seharusnya sudah menjadi mantan presma USU 2021-2022 pada Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI tersebut. Joel juga memandang bahwa tidak ada dasar administrasi yang dapat dijadikan sebagai landasan mengikuti Munas BEM SI.
Joel menjelaskan bahwa saat ini mereka masih menelusuri kriteria dan motif di balik majunya Rizky sebagai cakorpus pada Forum Munas BEM SI yang lalu sebelum membicarakan hal ini ke pihak kampus. Namun, menurutnya hal ini tetap akan menjadi catatan buruk bagi BEM SI karena mantan presma USU bisa mencalonkan sebagai korpus BEM SI. “Walaupun tidak terpilih, saya mencurigakan ada langkah klaim legitimasi yang dilakukan,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Haris Hasibuan berpendapat hal seperti ini yang semakin menimbulkan pertanyaan dan asumsi buruk terhadap kejelasan Pema USU. Ia juga mengaku tidak mengetahui perihal berangkatnya Rizky karena tidak ada koordinasi sama sekali dengan pema fakultas. “Siapa yang mendelegasikan Rizky ke Munas BEM SI? Apakah ada permainan di dalamnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang melunturkan kepercayaan terhadap Pema USU,” ungkapnya.