Redaksi
Oleh: Marisa Yohana Marpaung
USU, wacana.org – Universitas Sumatera Utara (USU) telah berkoordinasi dengan perwakilan mahasiswa USU, Kenny Jessica dari Fakultas Hukum 2020 terkait dengan pelecehan yang terjadi kepada mahasiswa Program Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Negeri Makassar (UNM). Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor I, Edy Ikhsan, Senin (27/12).
Ia menjelaskan bahwa respon yang lambat dari pihak UNM membuat mahasiswa melakukan pengaduan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar dan diterima. Sehingga, dari sisi hukum, mahasiswa telah didampingi oleh LBH.
Edy mengatakan bahwa pihak USU telah menghubungi pimpinan UNM dan berbicara dengan direktor bidang kemahasiswaan sehingga pihak UNM segera melakukan upaya pendampingan. Dalam kasus ini, Universitas Hassanuddin juga turut membantu memastikan mahasiswa PMM dalam keadaan aman.
Edy juga mengungkapkan bahwa USU menyediakan konsultan psikologi dari Fakultas Psikologi agar mahasiswa yang mengalami hal traumatis bisa mendapatkan bimbingan psikologi.
Dirinya berpesan kepada mahasiswa untuk selalu melaporkan perkembangan kasus ini kepadanya, menghubungi staf ahli rektor, dosen psikologi yang bertanggung jawab, dan Unit Pelayanan Pengembangan Pendidikan.
Karena kasus ini masuk ke dalam kasus hukum, jadi teman-teman mahasiswa belum dapat kembali. “Teman-teman ini belum bisa pulang karena proses dan kegiatan juga belum selesai,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Mahasiswa Fakultas Hukum 2019 Mentari yang merupakan salah satu peserta PMM UNM mengatakan bahwa respon USU cukup cepat dan Ia juga berharap agar USU dapat memfasilitasi mereka. “Jika kasus ini belum selesai saat pertukaran sudah selesai, USU mau memfasilitasi mahasiswanya berjuang di pengadilan,” tutupnya.
