Oleh: Evan Christhopel Marpaung
BOPM WACANA – Pasangan calon (paslon) gubernur Fakultas Ilmu Budaya (FIB) kecewa debat yang berlangsung pada Rabu, 14 Juni di Gedung Serbaguna FIB tak berjalan kondusif. Zeco Pardede, Calon Wakil Gubernur nomor urut dua mengatakan, menurutnya hal ini dikarenakan pihak KPU FIB kurang persiapan. Ia mengaku kecewa terhadap moderator yang kerap membuat kesalahan. “Waktunya singkat, persiapan KPU pun mungkin tidak ada. Gak optimal,” ujarnya, Rabu (14/6).
Armaya Fitra Akbar Sirait, Calon Wakil Gubernur nomor urut tiga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku kesal kepada cara moderator membawakan debat. “KPU yang belum siap atau bagaimana, tolong diulang sekali lagi (red-pertanyaannya),” katanya di tengah-tengah debat. Armaya mengatakan, ia merasa agenda debat dijadikan sebagai panggung lelucon, bukan sebagai debat formal.
Hotmangatur Hutagalung, Mahasiswa Sastra Cina 2014 yang berposisi sebagai moderator menyampaikan semua kegiatan tidak mungkin berjalan sukses seratus persen. Pasti ada kesalahan kecil yang terjadi. “Tadi saya salah membaca waktu sama tata cara debat, saya kurang konsentrasi karena saya puasa,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Ketua KPU FIB Nampati Kita Surbakti mengatakan hal itu dilakukan agar membuat suasana debat berbeda dengan fakultas lain. Pun agar paslon gubernur tidak terlalu tegang dalam debat yang dilaksanakan. Ia menyebutkan moderator hanya berupaya mencairkan suasana agar juga terpancing untuk mendukung paslon gubernur.
Hotmangatur menambahkan, ia seharusnya tidak bertugas sebagai moderator. Namun, karena panitia yang menjadi moderator berhalangan hadir, ia harus menggantikan posisi tersebut.