RedaksiOleh: Vanisof Kristin Manalu
BOPM WACANA | Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) mengusung Kabinet Bersatu dalam Aksi (Beraksi) yang beranggotakan 65 orang mahasiswa FKM dari berbagai organisasi dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). Gubernur FKM Alexander Bukit mengatakan, pemilihan anggota secara menyeluruh ini bertujuan untuk menyatukan dan merangkul semua mahasiswa di FKM. “Agar sama-sama bersinergi melakukan aksi,” ujarnya, Rabu (28/9) di Auditorium FKM.
Alex menyebutkan, setiap anggota kabinet mengikuti organisasi internal maupun eksternal. Di antaranya, Persekutuan Oikumene Mahasiswa Kristen (POMK), Himpunan Mahasiswa Islam, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia, Unit Kegiatan Mahasiswa Islam, Ikatan Mahasiswa Peduli Masyarakat, dan lainnya.
Pun menurut Alex Kabinet Beraksi diusung karena tahun ini pema sudah diakui dan mendapat dukungan penuh dari dekanat seperti bantuan dana dan dukungan moral. “Sekarang sudah beda masanya, FKM telah bersatu,” jelasnya. Ia menceritakan, pema sebelumnya masih harus berjuang keras menunjukkan eksistensinya karena vakum beberapa tahun. Oleh karena itu, kabinet yang diusung yaitu Kabinet Kerja Keras dan Cerdas.
Menanggapi hal ini, Franklin Z Siadari, anggota Kabinet Beraksi perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa POMK memberikan respon positif tentang Kabinet Beraksi tersebut. Ia bilang lewat Kabinet bersatu ini pema dapat mengembangkan FKM. “Pemerintahan mahasiswa jadi wadahnya mahasiswa FKM,” harapnya.
Alex menambahkan, kabinet ini nantinya akan membantu Pema FKM dalam menjalankan program kerja, serta menyampaikan kritik dan saran untuk fakultas dan mahasiswa. Untuk diketahui, Alex langsung melantik Kabinet Beraksi setelah ia resmi dilantik menjadi gubernur pada 28 September lalu.
