Oleh: Tantry Ika Adriati
BOPM WACANA – Tahun ini USU terima 41 mahasiswa dari penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Terdepan, Terpencil, dan Terbelakang (3T) luar daerah Papua. Syamsul Bahri, Kepala Subbagian Acara Akademik bilang hal ini merupakan program Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) untuk meratakan akses pendidikan bagi pelajar daerah teringgal dari luar Papua, Selasa (6/9).
Syamsul bilang tahun lalu USU hanya terima mahasiswa program beasiswa afirmasi dari Papua dan Papua Barat saja. Namun, tahun ini USU sudah menerima mahasiswa afirmasi dari luar Papua, seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Maluku. “Mereka sama dengan mahasiswa dari Papua, kita berikan tempat tinggal di asrama,” ujarnya. Selain itu, mahasiswa ini juga bebas uang kuliah dengan pemotongan dana beasiswa yang diberikan Dikti.
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat 2015 Rahmi Darmaisyah menanggapi positif peningkatan daerah penerima beasiswa afirmasi di USU tahun ini. Ia sepakat dengan program pemerintah ini agar pendidikan di Indonesia semakin merata. “Apalagi di daerah terpencil belum ada universitas kan,” imbuhnya. Rahmi berharap ke depannya penerima beasiswa afirmasi di USU semakin meningkat.
Syamsul mengakui tak ada peningkatan terhadap jumlah penerima beasiswa afirmasi ini. Dibandingkan universitas lain, USU masih sedikit. Ia bilang hal ini karena mahasiswa terbelakang lebih berminat mendaftar pada universitas di wilayah Indonesia tengah dan Indonesia timur.
Tambah Syamsul, hingga saat ini masih 32 mahasiswa yang sudah melakukan registrasi ke Biro Rektor. Ia masih menunggu sembilan mahasiswa yang belum registrasi, yakni 5 mahasiswa dari Papua, 2 mahasiswa dari Papua Barat, 1 mahasiswa dari Sumatera Barat, dan 1 mahasiswa dari Kalimantan Utara. “Nanti kita lapor Dikti. Dikti yang putuskan apakah mereka dapat beasiswa atau tidak,” kata Syamsul. Sebab, registrasi ditutup sejak dimulainya proses perkuliahan.