Oleh: Yael Stefany Sinaga
BOPM WACANA – Korps Mahasiswa Pecinta Alam dan Studi Lingkungan (KOMPAS) USU merencanakan akan membuat buku usai kegiatan ekspedisi Tumor Toba. “Tujuan dari pembuatan buku tersebut memberikan informasi hasil penyusuran dan penyuluhan kepada masyarakat,” ujar Ketua Kompas USU Ary Rizaldi Manthey, Rabu (13/9). Pun, menurutnya Tumor Toba sangat jarang dipublikasikan dalam bentuk media cetak.
Ary mengatakan buku ini nantinya berisi hasil penyusuran dan penyuluhan sosial yang dilakukan tim ekspedisi Tumor Toba dari tanggal 27 Agustus hingga 8 September lalu. Di mana tim ekspedisi Tumor Toba ini mencatat hal-hal menarik yang terdapat di puncak gunung khusunya untuk flora dan fauna. Juga tanggapan dan respons masyarakat setempat dengan adanya ekspedisi Tumor Toba ini.
Untuk menyusun buku ini sembilan orang tim ekspedisi Kompas USU dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebagai tim lapangan dan dokumentasi terdiri dari tujuh orang mahasiswa. Tim ini menyusuri puncak gunung dan mengabadikannya dalam bentuk foto dan video.
Sedangkan kelompok kedua yang terdiri dari dua orang mahasiswa menjadi tim penyuluh sosial. Tim ini tinggal bersama masyarakat untuk mencari informasi dari masyarakat daerah setempat dan melakukan penyuluhan tentang kegiatan ekspedisi Tumor Toba tersebut.
Ary menambahkan, buku ini nantinya akan didistribusikan ke instansi pemerintahan serta ke beberapa organisasi mahasiswa pencinta alam. Ia berharap buku ini nantinya menjadi wadah bagi masyarakat khususnya di sekitar daerah Toba Samosir untuk lebih mengetahui budaya dan sejarah di daerahnya. “Khususnya juga menjadi wadah pelatihan buat anggota untuk belajar menulis,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2016 Bill Alfredo Saragih mengatakan hal ini sangat bagus. Menurutnya rencana membuat buku ini dapat menjadi ilmu sekaligus pengalaman bagi anggota KOMPAS USU. “Apalagi isi bukunya tentang hasil rangkuman perjalanan mereka, sehingga lebih informatif,” ujarnya.