Oleh: Lazuardi Pratama
BOPM WACANA | Departemen Sastra Jepang berencana menggelar tur studi untuk mahasiswanya. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan standar penilaian akreditasi berupa kegiatan mahasiswa sekaligus kurikulum. Standar tersebut perlu ditingkatkan sebab jadi sorotan assessor pada reakreditasi lalu. “Kita akan meninjau ke perusahaan-perusahaan Jepang, diskusi tanya jawab,” ungkap Ketua Departemen Sastra Jepang Eman Kusdiyana, Senin (18/3).
Eman mengatakan tur studi ini adalah langkah jitu tingkatkan standar penilaian akreditasi secara hemat. Selain memfasilitasi belajar mahasiswa, tur studi ini juga akan menghimpun kritik dan saran pemangku kepentingan berupa perusahaan-perusahaan Jepang terkait kurikulum. “Karena kalau kita datangkan dari luar lebih mahal, jadi kita jemput saja,” tukasnya.
Departemen Sastra Jepang pernah berencana gelar tur studi tahun-tahun sebelumnya. Namun terpaksa batal karena kurangnya minat mahasiswa. Dari kuota empat puluh orang mahasiswa yang berhak ikut, hanya terisi lima belas mahasiswa. Hal tersebut dibenarkan Dody Nugroho, Ketua Himpunan Mahasiswa Departemen Sastra Jepang. Menurutnya dana adalah kendala utama tur studi tahun-tahun sebelumnya. “Kalau mahasiswa, ngeluarin Rp 1,5 juta berat juga,” katanya. Namun ia mendukung tur studi dilaksanakan karena penting bagi mahasiswa departemennya.
Menanggapi itu, kali ini Eman berencana untuk tekan dana. Ia mengatakan akan ganti transportasi pesawat terbang yang selama ini direncanakan menjadi kapal laut sehingga tak perlu keluar dana lebih besar.
Adapun pihak departemen belum memastikan kapan tur studi dilaksanakan. Sebab masih dalam tahap perencanaan di departemen.
Sementara itu masa akreditasi C Departemen Sastra Jepang akan berakhir Desember tahun depan.