Oleh: Gio Ovanny Pratama
BOPM WACANA — Setelah juarai Shell Echo Marathon 2014 kelasurban concept, 2015 nanti Tim Horas akan ikuti kelas prototype, kelas yang dinilai lebih bergengsi dibanding kelas lainnya. Sebab kelas ini belum pernah dijuarai tim asal Indonesia. Hal ini disampaikan Himsar Ambarita, pembimbing Tim Horas, dalam acara syukuran kemenangan Tim Horas, Kamis, (27/2).
Perbedaan kelas prototipe dengan kelas etanol maupun diesel adalah capaian jarak yang bisa dijangkaunya. Pada kelas etanol dan diesel Tim Horas bisa mencapai jarak seratus satu kilometer per liter. Namun pada kelas prototype Tim Horas harus bisa mencapai jarak ribuan kilometer per liter untuk bisa menjuarai kelas tersebut.”Kalau kita bisa juara, ini jadi surprise-lah,” ucap Himsar.
Dekan Fakultas Teknik Bustami Syam juga targetkan hal serupa. Ia menyebutkan tahun depan Tim Horas akan mengikuti kelas yang lebih menantang yaitu kelas Protoype. “Selama ini kelas ini didominasi tim dari Singapura dan Thailand,” ungkap Bustami.
Anggota Tim Horas, Gunung Sinambela pun mengamini hal ini. Mahasiswa Teknik Mesin 2010 ini menjelaskan Tim Horas telah merancang konsepnya dan berusaha melampaui konsep rancangan negara lain. “Wajib menanglah kita,” kata Gunung.
Lebih lanjut Himsar menjelaskan kelas prototype haruskan sebuah tim merancang mobil ringkas yang bisa bergerak sejauh mungkin dengan tiga roda. Kelas ini juga tetap utamakan keiritan bahan bakar dan daya tahan. Namun kelemahannya, mobil ini tak nyaman dikendarai sebab mengendarainya harus sambil tiduran.