Oleh Ridho Nopriansyah
BOPM WACANA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Indonesia Tifatul Sembiring sempat menyinggung isu kudeta terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat mengisi kuliah umum Peluang Sumut Menjadi Cyber Province di Auditorium USU, Jumat (22/3). “Please deh, saya yakin seratus persen, insya allah tidak akan ada kudeta,” ujarnya di sela-sela kuliah umum di Auditorium USU, Jumat (22/3).
Menurut Tifatul, saat ini tidak ada alasan kuat untuk menurunkan presiden secara paksa. Jika ditilik dari segi ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu mencapai 6,23 persen justru mendapat pujian dari masyarakat internasional, khususnya negara-negara di Eropa yang tengah dilanda krisis moneter. Kemudian, jumlah warga kelas menengah di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 55 persen. Hal ini meningkat secara drastis dibanding tahun 2003 sebesar 37,7 persen saja.
Tifatul mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin berkuasa untuk menaati aturan dan regulasi yang ada. Jangan sampai menghancurkan negara dengan melemparkan isu yang membuat publik resah. “Kalau Anda ingin berkuasa, tunggu sebentar saja. Tinggal satu tahun lagi,” tutur tifatul.
Masih menurut tifatul, dibutuhkan kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat agar kesejahteraan rakyat lekas terwujud. “Anda dan partai Anda saja tidak akan bisa membagun negeri ini sendirian. Harus bersama-sama,” tambah Tifatul.
Tifatul melanjutkan, isu seperti ini berpotensi besar merusak negara. Untuk segi ekonomi misalnya, dengan isu kudeta seperti ini saja, harga rupiah menurun. Dan pemerintah terpaksa mengeluarkan simpanan deposit negara dalam jumlah besar mencapai Rp 100 triliun untuk menstabilkan harga Rupiah.
Isu kudeta muncul setelah presiden Susilo Bambang Yudhoyono melontarkan pernyataan akan ada gerakan onar dan makar terhadap presiden berdasarkan laporan Badan Intelijen Negara pada Minggu (3/3) lalu di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma sesaat sebelum presiden bertolak ke Jerman dan Hungaria.