BOPM Wacana

The Wild Robot: Ketika Robot Belajar Menjadi Orang Tua

Dark Mode | Moda Gelap
Cover Film The Wild Robot. | Sumber Istimewa
Cover Film The Wild Robot. | Sumber Istimewa

Oleh: Dormaulina Sitanggang

Judul The Wild Robot
Sutradara Chris Sanders
Pengisi Suara ●        Lupita Nyong’o sebagai Roz (ROZZUM Unit 7134)

●        Pedro Pascal sebagai Fink

●        Kit Connor sebagai Brightbill

Durasi 102 Menit
Tanggal Rilis 27 September 2024
Genre Science Fiction, Animasi
Tersedia di Prime Video, Apple TV, Cinepolis

“Kebaikan mungkin bukan alat bertahan hidup, tetapi kebaikan mampu memberikan alasan mengapa kita bertahan.”

Sebuah robot canggih bernama Roz (ROZZUM Unit 7134) terdampar di sebuah pulau terpencil setelah kapal kargo Universal Dynamics yang mengangkutnya dihantam badai dahsyat. Roz mendapati dirinya di lingkungan alam liar yang sangat asing baginya—tempat yang sama sekali berbeda dari tujuan awalnya untuk melayani manusia.

Mengandalkan sistem yang tertanam dalam dirinya, Roz berusaha untuk menawarkan bantuan dan layanan kepada para penghuni hutan. Namun, kehadirannya yang tidak biasa justru dianggap aneh dan mengancam oleh para hewan. Mereka yang belum pernah melihat benda seperti Roz, merasa terganggu dan berusaha untuk mengusir bahkan menghancurkannya.

Dalam upaya menyelamatkan diri dari pengejaran hewan-hewan hutan, Roz secara tidak sengaja menemukan sebuah telur angsa. Telur angsa tersebut berasal dari sarang yang hampir hancur tertimpanya. Roz kemudian memutuskan untuk menyelamatkan telur tersebut. Ketika telur itu menetas, Roz menemukan misi baru, yaitu merawat dan membesarkan Brightbill. Anak angsa yang menganggapnya sebagai sosok ibu.

Film The Wild Robot membawa kita pada perjalanan emosional tentang bagaimana makhluk yang berbeda—baik buatan maupun alami—belajar hidup berdampingan. Awalnya, Roz dianggap ancaman oleh para penghuni pulau. Tetapi melalui kecerdasan, kesabaran, dan kasih sayang, ia mulai diterima, terutama setelah berjuang untuk membesarkan Brightbill.

Film ini tidak hanya menjadi cerita klasik tentang petualangan. The Wild Robot menyoroti tema besar seperti persahabatan, motherhood, dan pengorbanan yang ditunjukkan oleh setiap karakter dalam film.

Lebih dari Sekadar Animasi Anak-anak

Salah satu scene dalam film The Wild Robot. | Sumber Istimewa
Salah satu scene dalam film The Wild Robot. | Sumber Istimewa

Walaupun dikemas sebagai film animasi, The Wild Robot menampilkan gambaran realitas dunia liar. Para hewan tidak ditampilkan sekadar karakter lucu—melalui film ini, terlihat bagaimana perjuangan kehidupan hewan liar. Belum lagi rasa takut akan ancaman dan perusakan terhadap habitat mereka.

Sebagai robot, Roz juga mengalami perubahan emosional. Memang tampak aneh, sebuah robot yang terprogram kaku, belajar untuk memprogram ulang dirinya untuk menambahkan unsur emosi, termasuk cinta. Ia belajar untuk mengatasi keterbatasan “program” dirinya demi merasakan hal-hal yang jauh lebih manusiawi: kasih sayang dan berkorban.

Momen inilah yang menyentuh hati penonton, terutama saat Roz harus berpisah dengan Brightbill setelah berhasil membesarkannya selama ini. Ketika Roz memutuskan untuk merawat Brightbill, ada sisi keibuan atau motherhood yang diangkat. Roz tiba-tiba menjadi sosok yang relate dengan pengalaman para orang tua.

Roz sebenarnya tidak dilengkapi program apa pun untuk merawat atau membesarkan anak. Namun, saat ia memutuskan merawat telur itu, ia menyadari tanggung jawabnya dan mulai belajar dari awal. Ia berusaha untuk melindungi, merawat, dan membesarkan Brightbill hingga dewasa.

Bukankah ini mirip dengan perjalanan manusia menjadi orang tua? Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana menjadi orang tua yang baik sejak awal. Kita bahkan sering tidak tahu apa tujuan hidup kita.

Namun, ketika tanggung jawab itu hadir, kita menyadari bahwa kita harus menjalankannya dengan sebaik mungkin. Kita belajar, beradaptasi, dan mempersiapkan diri, termasuk untuk menghadapi pengorbanan yang pasti menyertai perjalanan itu.

Banyak momen menyentuh yang tersaji dalam film ini. Dari Roz yang mengajari Brightbill terbang, hingga Roz yang mendapatkan kaki kayu buatan sebagai pengganti kakinya yang rusak. Hingga para berang-berang yang awalnya takut padanya. Lalu, ada Roz yang menolong beruang, musuh para penghuni hutan, di tengah badai salju meski baterainya hampir habis. Puncaknya, semua hewan bersatu untuk menghadapi robot-robot musuh.

Sajian visual film ini tidak kalah menarik. Setiap objek ditampilkan dengan detail, warna dan tingkat kehalusan pergerakan karakternya yang bagus, memberikan kesan nyaman bagi penonton.

The Wild Robot adalah tontonan yang layak dinikmati oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa. Dengan cerita yang menyentuh, film ini berhasil mengemas pesan-pesan moral tanpa terasa menggurui.

 

Komentar Facebook Anda

Dormaulina Sitanggang

Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Stambuk 2022. Saat ini Dormaulina menjabat sebagai Koordinator Multimedia BOPM Wacana.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus