Oleh: Yael Stefany Sinaga
Kuncinya niat. Jangan banyak bicara sedikit perbuatan. Lakukan terlebih dahulu lalu bagikan ke orang lain. – Tengku Adrian.
Nama Tengku Adrian mulai dikenal banyak orang melalui media sosial, khususnya instagram, berkat video-video komedi yang kerap di-posting di youtube dan instagram. Pria yang akrab disapa Adrian ini mulanya hanya iseng membuat video sewaktu sekolah menengah atas. Saat itu, ia dan beberapa temannya diberi tugas membuat video.
Video selebgram Indonesia semakin sering mereka lihat sebagi panduan, Marlo Ernesto dan Chandra Liaow di youtube misalnya. Akhirnya mereka inisiatif mencoba membuat video sendiri. “Itu pun saya memakai handphone teman karena pada saat itu tidak punya kamera dan laptop” ujar Adrian.
Sejak awal tahun 2014, Adrian mencoba membuat video dengan menggunakan kamera dan laptop. Ia belajar sendiri dan rutin melihat cara membuat video di youtube. Tak jarang juga ia dibantu oleh teman-teman dalam pembuatan video. Semua karena niat.
Adrian yang lahir di Binjai, 22 Agustus 1996 ini kini berkuliah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU. Ia mengambil studi Ilmu Komunikasi dan kini duduk di semester enam.
Selain kuliah, Adrian disibukkan dengan menjadi videographer lepas yang tiap harinya membuat streaming video. Hasil produksinya untuk event, workshop, brand, atau onlineshop. Tak hanya itu, Adrian juga aktif sebagai founder Medanvidgram. Komunitas ini adalah komunitas pembuat video pertama di Medan.
Ia bersama sembilan temannya membentuk Medanvidgram pada 26 April 2014 lalu. Tak butuh waktu lama, Medanvidgram secara resmi berada dalam naungan Indovidgram. Ini merupakan komunitas video instagram di Indonesia, dengan pemantauan produktif akun selama tiga bulan, sejak 6 Juni 2014.
Terlepas dari alasan tersebut, Adrian menjelaskan bahwa tujuan utama dibentuknya komunitas Medanvidgram ini adalah sebagai wadah bagi banyak orang yang berbakat dan kreatif dalam membuat video. Ia pun yakin ada banyak kreator video berbakat di Medan.
Menurut Adrian, membuat video yang menarik sangat mudah. Cukup kenali potensi video ke arah mana, misalnya saja komedi. Selain itu, jangan membuat tema video yang mainstream, contohnya tema jomblo. Hindari isu suku agama ras antargolonga (SARA), kata-kata jorok, dan adegan mati menjadi tips pembuatan video darinya.
Dalam membuat video ia tidak pernah main-main. Ia tidak mau hasil video terkesan asal-asalan. Baginya semua harus detail. Itulah sebabnya ia dikenal perfeksionis di kalangan teman yang satu profesi dengannya.