RedaksiOleh: Dewi Annisa Putri
BOPM WACANA | Prof Runtung Sitepu, Rektor USU, mengatakan jika mahasiswa tetap berada di kampus pada malam hari maka ia akan melakukan razia langsung. Ia mengatakan hal ini dilakukan untuk menegaskan bahwa USU merupakan tempat belajar. “Kalau untuk menertibkan, apapun saya hadapi. Daripada ini dijadikan tempat yang tidak beres,” ujarnya, Selasa (7/3).
Penertiban ini dikatakan rektor akan dilakukannya sesegera mungkin. Bahkan ia berujar akan membawa polisi untuk antisipasi. “Siapa tau nanti ada narkoba atau apa, mungkin bukan mahasiswa kita, ntah kawannya, tapi kan yang rusak kita,” ujarnya.
Rektor mengatakan ia tidak ingin menuduhkan apa-apa kepada mahasiswa. Namun ia khawatir jika ada yang tertangkap maka akan merusak nama USU meskipun pelakunya bukan mahasiswa USU. Oleh karena itu ia menegaskan mahasiswa tidak boleh menginap di fakultas.
Menanggapi hal ini, Habibah Putri R B, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014, mengatakan setuju dengan peraturan ini karena tujuannya untuk menertibkan lingkungan kampus. Ia sendiri mengaku sering melihat orang berpasangan di wilayah USU pada malam hari. Menurutnya tindakan rektor sudah benar dan menunjukkan aksi nyata dengan turun langsung untuk merazia.
Sementara Hiskia Hutabarat, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2013, mengatakan kebijakan rektor ini dinilai membatasi kreativitas mahasiswa. Misalnya mahasiswa Departemen Etnomusikologi yang biasanya beraktivitas hingga malam. “Kami kan baik-baiknya di sini, main musik, mencari data pakai wifi, dan berdiskusi,” ujarnya. Menurutnya jika ingin menghindari hal-hal yang dikhawatirkan rektor, seharusnya pengamanan yang harus diperketat.
Sebelumnya, rektor telah mengeluarkan surat pemberitahuan berisi batasan kegiatan mahasiswa di kampus. Di antaranya mahasiswa strata 1 (S-1) hingga pukul 19.00 WIB dan mahasiswa S-2 dan S-3 hingga pukul 21.30 WIB. Peraturan ini dikeluarkan terkait laporan ke rektor bahwa banyak mahasiswa yang bermalam di kampus.
