Oleh: Mezbah Simanjuntak
BOPM WACANA | Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN) ranting USU gelar aksi kumpul dana untuk pengungsi Sinabung. Aksi yang dibuat berupa membuka posko sumbangan dan ngamen sejak 20-31 Januari nanti. Targetnya, aksi ini dapat mengumpulkan Rp 20 juta. Hingga hari ketiga ini, total uang yang terkumpul telah mencapai sekitar Rp 3 jutaan.
Hal ini diungkapkan Koordinator Aksi Satu Sinabung Putra Hutasoit,Senin (20/1). Ia optimis dapat mencapai angka tersebut di hari terakhir aksi. Ditambahkannya, target Rp 20 juta tersebut tak sepenuhnya berbentuk uang. Sebab sejumlah relawan lain telah menyumbangkan alat-alat tulis dan obat. “Dosen FK yang sumbang obat. Kalau yang buku, dosen dari FIB,” tambah Putra.
Rencananya dana tersebut ditujukan untuk membuat sekolah alternatifdengan memberikan meja-meja kecil, papan tulis serta buku untuk anak sekolah. Sebab, empat bulan mengungsi pengungsi butuh barang-barang tersebut. Selain itu juga untuk buat panggung kebudayaan guna menghibur pengungsi.
Kegiatan ini dilaksanakan karena melihat kurangnya perhatian pemerintah daerah maupun pusat untuk membantu korban bencana Sinabung.
Tio, salah satu penyumbang antusias dengan aksi ini. Ia menilai aksi begini baik dilakukan oleh mahasiswa yang menunjukkan sisi kemanusian. Menurutnya pengungsi memang masih butuh bantuan.“Pengungsi tidak mungkin ke sini langsung untuk minta bantuan,” ujarnya.
Aksi ini diadakan di Simpang Kampus Pintu 1 dan setelah itu diSimpang Sumber. Dimulai sekitar 9.30-14.30 WIB setiap harinya. Selain aksi ini, FMN juga ajukan proposal pada sejumlah instansi dan adakan Gerakan 2000 dengan wajibkan anggotanya donasikan Rp 2 ribu per hari.