BOPM Wacana

Tak Ber(uang)

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Yulia Pransiska

 

Hanya dua warna yang melekat

Pudar, hitam dan putih yang sudah berkeringat ia kenakan

Hanya dua warna yang tetap menemaninya

Yang tiap detiknya selalu gemetar tanda cemas

 

Bukan pertama kali

Sering, dan berharap inilah yang terakhir

“Kau lelaki, kau harus nafkahi istri”

Persetanan dengan budaya

 

Lontang-lantung

Pontang-panting

Banting-tulang

Karena kaulah tulang punggung!

 

Istri mengandung hingga anak menggunung

Uang mengutang karena tak ber-uang

Yang lalu pekerjaan yang tak menguntungkan baginya

Padahal semua pekerjaan banyak diburu

 

Detik jam semakin nyata ia rasakan

Terus dan terus ia gumamkan doa

Hanya bermodalkan hitam dan putih kusam

Lelaki itu masih menunggu namanya dipanggil

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus