Oleh: Tantry Ika Adriati

USU, suarasu.co — Kepala Subkesejahteraan Mahasiswa Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian Effendi Manurung mengatakan tahun ini beasiswa bidikmisi dicairkan setiap tiga bulan sekali. Hal ini merupakan kebijakan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-dikti). “Sudah disepakati di Jakarta 4 Februari lalu,” ujar Effendi, Rabu (6/4).
Effendi bilang hal ini dikarenakan menurut data Kemenristek-dikti kebanyakan mahasiswa bidikmisi di Indonesia langsung menghabiskan uang beasiswa dalam satu kali penarikan. Padahal, uang yang diberikan ini untuk biaya mahasiswa tiap bulannya. “Banyak yang langsung beli laptop dan handphone,” kata Effendi. Selain itu, tujuannya agar pemakaian dana bidikmisi lebih hemat dan efisien.
Effendi bilang mulai tahun ini seluruh mahasiswa bidikmisi Indonesia mendapatkan biaya hidup setiap tiga bulan sekali pada periode Maret-Mei, Juni-Agustus, September-November, dan Desember-Februari sebesar 1,8 juta.
Menanggapi hal ini, Agi Nurhayati, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2013 penerima beasiswa bidikmisi merasa kecewa dengan kebijakan ini. Dana 1,8 juta dinilai tidak cukup, mengingat banyak mahasiswa yang harus membayar uang sewa indekos dalam satu kali pembayaran. Pun, belum ada data pasti mengenai pemakaian dana bidikmisi ini dari seluruh mahasiswa.
Effendi berujar keputusan ini sudah dibahas dalam rapat bersama Kemenristek-diki di Jakarta pada 4 Februari lalu. Di USU sendiri, tahun ini 2655 mahasiswa terdaftar sebagai penerima beasiswa bidikmisi. Jumlah ini sebanyak 468 orang penerima angkatan 2012, 675 penerima angkatan 2013, 842 penerima angkatan 2014, dan 670 penerima angkatan 2015. Beasiswa bidikmisi telah cair pada Rabu, 30 Maret lalu.