Oleh Renti Rosmalis
BOPM WACANA — Surat kabar memiliki peran yang sangat penting dalam kebangkitan nasional dan semangat juang bangsa Indonesia. Melalui surat kabar, semangat juang itu lahir dan menulari pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia terdahulu. Hal ini disampaikan oleh Ichwan Azhari, Sejarawan Nasional dalam Pelatihan Jurnalistik tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diadakan oleh Pers Mahasiswa Kreatif Unimed, Selasa (7/5).
Ichwan menjelaskan, bukan Organisasi Budi Oetomo yang menjadi tolok ukur kebangkitan nasional melainkan pers. Sebelum Budi Oetomo lahir, tahun 1872 sudah ada surat kabar yang lahir di Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang isinya meneriakan kemerdekaan Indonesia. Bahkan ada satu surat kabar dari Medan dengan nama Benih Merdeka yang lahir pada tahun 1918. “Ini fakta yang tak dituliskan dalam sejarah bangsa kita,” kata Ichwan.
Tidak ada organisasi yang mampu menularkan kebangkitan nasional seperti pers. Dari sebuah surat kabar yang diterbitkan diberbagai daerah di Indonesia menjadi bukti bahwa perjuangan dan kebangkitan untuk merdeka telah lahir pada masa itu. “Seharusnya ini yang dijadikan hari kebangkitan nasional,” pungkas Ichwan.
Rahmawati, anggota Lembaga Pers Mahasiswa Washilah Universitas Islam Negeri Makasar setuju dengan Ichwan. Menurutnya, pers berperan penting dalam masa kebangkitan nasional bangsa Indonesia masa itu. Dari sana, rakyat mulai menyuarakan pendapatnya dan menyampaikan informasi yang dibaca oleh banyak orang. “media menjadi pendukung orang-orang yang berpikir merdeka pada masa itu,” kata Rahma.