Oleh: Syafril Agung Oloan Siregar
BOPM WACANA – Senior Executive President Bank Indonesia Suharno Eliardy mengatakan generasi milenial adalah penentu ekonomi tahun 2030 karena menjadi mayoritas konsumen. ”Milenial lah yang menjadi tenaga kerja, maka merekalah yang memenuhi pasar,” ungkapnya, Jumat (24/11) dalam Seminar Bank Rakyat Indonesia di Aula FEB.
Suharno menjelaskan generasi milenial adalah generasi yang terlahir antara tahun 1980 dan 1999. Generasi ini adalah generasi yang dibesarkan perkembangan teknologi.
Menurutnya, sifat generasi milenial tidak mau ribet dan melek teknologi, sehingga penyedia layanan publik harus mengikuti tren tersebut. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah pelayanan ekonomi berbasis teknologi.
Generasi milenial adalah generasi yang optimis, praktis, suka berkomunitas, kreatif, dan tidak suka hal ribet. “Generasi milenial lebih memilih pekerjaan bergaji rendah tetapi praktis dan sesuai dengan dirinya,” ungkapnya.
Generasi milenial bukanlah generasi yang suka dengan brand. Generasi ini lebih suka membeli sesuatu sesuai kebutuhan dan unik. Ia menambahkan bahwa bagi penyedia layanan publik yang tidak bisa mengikuti keinginan milenial akan mati tergerus zaman.
Mahasiswa Manajemen 2015 Rosaline Sitanggang, mengungkapkan generasi milenial penting bagi perkembangan ekonomi. Terutama di bidang inovasi dan teknologi. Tetapi, kalaupun milenial tidak ada maka tidak akan menghambat. “Untuk sekarang lebih baik kuasai teknologi dululah, agar tidak tergerus zaman,” ungkapnya.