
Oleh: Firda Elisa
Medan, wacana.org – Sikkola Rakyat Indonesia telah laksanakan campaign bertema “Peduli Pendidikan untuk Generasi Emas 2045”. Campaign yang menyoroti berbagai isu pendidikan ini dilangsungkan di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (23/02/2025).
Leader sekaligus Founder Sikkola Rakyat Indonesia, Andre Doloksaribu, menyuarakan keresahannya atas isu efisiensi anggaran yang berdampak pada masyarakat kecil. Khususnya, terkait biaya pendidikan yang semakin mahal dan berpotensi meningkatkan angka putus sekolah.
“Hari ini, kalau pendidikan anak mahal, maka potensi putus sekolah itu semakin tinggi. Mungkin kita hari ini menikmati gaji yang lumayan. Tapi, apakah kita pernah berpikir, bahwa di ujung kota Medan sana, di ujung Deli Serdang sana, ada anak-anak yang putus sekolah?” ujarnya.
Menurut Andre, efisiensi seharusnya memangkas anggaran perjalanan dinas para pejabat. Isu lain yang juga disoroti seperti kesejahteraan guru yang masih rendah, permasalahan kurikulum, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan hingga ketimpangan fasilitas yang layak.
Para relawan bergerak dari Lapangan Merdeka Medan hingga kawasan rumah Tjong A Fie. Membawa poster dan spanduk bermuatan isu pendidikan dan membagikannya pada masyarakat yang ada di sana. “Kami berharap semua orang peduli tentang pendidikan. Pendidikan itu nomor satu, jangan diisukan menjadi nomor dua, nomor tiga!” tegas Andre.
Freity Gracia, mahasiswi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Medan yang menjadi relawan di kampanye ini, mengatakan alasannya turut serta karena kondisi pendidikan saat ini. Seperti UKT dinaikkan serta isu pemangkasan anggaran pendidikan. “Saya harap ke depannya Indonesia mampu mewujudkan generasi yang lebih maju dan sejahtera,” tuturnya.