Oleh : Sagitarius Marbun
Sajak Untuk Sinar Bangun
Hari itu Senin bersejarah
Alfa dan omega dalam hidupku
Luka dan lara terpatri di pundak
Kan kuagihkan kepada sanak nun bahagia
Akan kupetik rindu di hadapan pitarah
Cinta dan cita akan segera dilabuhkan, dermaga
Hari itu Senin cerah
Angin sepoi, menarikan rambut
Menghantar wangian Bunda merasuk sanubari
Semua berputar di tendas
Derai tawa anak, antusias menyambut
Hari itu Senin bahagia
Tawa berseliweran
Elok gelombang memecah ombak, membuai
Sesak, tapi tenangkan fuad
Hari itu Senin serakah
Berjibun orang berimpit di geladak
Hingar, tawa, bingar, campur sari rindu berkarat
Ragu, gundahkan hati, nimbrung
Hasrat daya ingin labuhkan ke pangkuan Bunda
Senja di Senin bahaya
Ia datang seperti pencuri
Sepoi berubah badai
Lembayung berubah guruh
Tawa jadi histeris
Tolong bertebaran di udara
Ancala terdiam, bisu melantun rindu yang terhempas
Semesta terdiam tanpa iba
Senja di Senin sandiwara
Gemuruh berputar-pusing menelan jaga
Was-was jiwa sesak di buritan
Bibir membiru, lolongkan Tuhan
Mohon, cuaca berpulang alir
Tapi, amarah di ubun ganas
Alam berkuasa atas mayapada
Murka, cambuk-cambuk insan
Senja di Senin yang sadis
Perkara laba tinggalkan tubuhku, bergelembung
Lambaian, lolongan tak lunakkan hatimu
Kau dengan kuasamu melintas di hadapanku
Menubrukku,
Tenggelam di kegelapan
Senja di Senin yang durja
Air rasuki tubuhku
Hilang, tertimbun
Ruh melayang
Bunda melolong setengah mati diteriakkan namaku
Atma tak dapat peluknya
Tabahkan hati yang renta, lelah
Rindu meletup diderai tangisnya
Hasrat kembali ke tubuh, bangkitkan jiwa
Senja di Senin yang pedih
Bunda, tak sampai hatiku linang air matamu
Remuk-redam getar badan
Siksa raga gelegar tangismu
Bunda, cukup sudah andungmu
Kau buat tubuhku meronta di hamparan danau
Senja di Senin yang pasrah
Bunda, tersenyumlah
Pitarah sudah naungi jiwaku
Membelai hati yang mati tak berbalas temu
Bunda, tersenyumlah
Kembali ke jabu tenangkan hati
Besok kan jahit luka pedih
Aku bahagia
Bersama Tuhan mengenggam jiwamu
Segala alam berembuk manjakan raga-raga yang terguncang
Belajarlah merelakan
Juli, 2018