Oleh: Ade Indah Hutasoit
USU, wacana.org – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) telah melaksanakan sosialisasi di 16 Fakultas dan Satu Sekolah Pascasarjana yang ada di USU. Dalam sosialisasi tersebut masih ditemukan miskonsepsi terkait penyebab kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Satgas PPKS USU Restu Pratama, Senin (14/02).
Restu mengatakan bahwa miskonsepsi yang dimaksud berupa perspektif berapa Dosen dan Tenaga pendidik yang menganggap gaya busana perempuan adalah penyebab munculnya niat jahat pelaku pelecehan seksual. Anggapan dosen dan tenaga pendidik tentang busana yang memancing nafsu tentu tidak dibenarkan oleh Satgas PPKS itu sendiri, karena ditemukan juga korban dengan busana tertutup.
Ia menambahkan bahwa Satgas PPKS segera memberikan pemahaman untuk meluruskan miskonsepsi tersebut. Dosen dan Tenaga Pendidik akhirnya sepakat bahwa bukan busana yang menjadi penyebab pelecehan. Kemudian, Restu memaparkan bagaimana cara melaporkan pelaku pelecehan seksual bilamana ditemukan kasus di fakultas masing-masing.
Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Teknik Lingkungan 2019, Agung Mulia Efraim Siregar justru menganggap bahwa memang terdapat sedikit korelasi antara busana dan niat melecehkan. “Walaupun demikian, seterbuka apapun busana seseorang jika memang tidak ada niat melecehkan pasti tidak akan terjadi, begitu pula sebaliknya jika pelaku sudah niat melakukan pelecehan maka setertutup apapun busananya pasti dilecehkan juga,” tutupnya.