BOPM Wacana

Sajak untuk Tuan

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi: Surya Dua Artha Simanjuntak

 

Oleh: Novita Sitohang

Izinkan hamba menuturkan kata-kata

Rangkaian kata yang bagiku sangat bermakna

Mengukir tiap kenangan kita

Selalu membekas tapi tak tau arahnya kemana

 

Pernahku termenung,

Menikmati kesunyian di relung jiwaku

Daun gugur kembali mengingatkanku padamu

 

Kala itu,

Mendayu kembali merayu

Semenjak kukehilanganmu

Pilu menyisakan alunan tangis

Betapa indah, tapi syahdu terasa berlalu

 

Jiwa ini membiarkanku sendiri

Sepi, di puing-puing kehancuran

Tinggalah rasaku di dalam kegelapan

Bak sisa-sisa debu yang beranjak

Digiring air penuh bercak

Penyesalanku, kapankah menjadi jejak?

 

Kurajut kembali sisa-sisa harap

Banyak hati yang kutelusuri

Datang dan pergi

 

Kini kusadari,

Hanya kau pengisi relung jiwa

Sadarku saat kau sudah pergi dan kuterus menyesali

 

Penulis adalah anggota magang BOPM Wacana, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat 2020

Komentar Facebook Anda

Novita Sitohang

Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM USU Stambuk 2020. Saat ini Novita menjabat sebagai Koordinator Multimedia BOPM Wacana.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus