Oleh: Febri Rahmania
Aku sedang menghamba pada nasib
Berharap jerihku dibalas manis
Tapi matahari begitu terik
Dan sayur-sayurku mulai layu
Di hamparan tikar yang koyak-koyak ini
Bersama debu jalan di siang hari
Aku menunggu sayur-sayurku laku
Sebelum layu
Di antara lalu lalang manusia
Yang pasang topeng tak peduli
Pada aku yang duduk bersimpuh
Dengan kain lusuh
Aku tidak berharap mereka kasihan!
Aku hanya menanti pembeli menukar sayuranku
Dengan beberapa lembar uang seribu
Untuk bayar ini itu
Biar anakku bisa terus sekolah
Biar pintar ia
Biar sedikit kerja tapi banyak uangnya
Biar tak jadi tukang sayur
Banyak sayurnya sedikit uangnya
Ah, sayur-sayur ku..
Kau semakin layu
Dan petang menjelang juga