BOPM Wacana

Riset Paham Radikalisme di USU

Dark Mode | Moda Gelap

Pada tahun 2016, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius memaparkan penelitian tahun 2012 terhadap 110 pelaku tindakan terorisme. Salah satu hasilnya 47,3 persen pelaku teror adalah orang-orang berusia antara 21-30 tahun. Kemudian April 2017, BNPT melakukan riset kembali dengan memfokuskan indikasi radikalisme di kampus dan mengklaim 39 persen mahasiswa di 15 provinsi tertarik mengikuti organisasi berpaham radikal (mengganti ideologi negara).

Oleh karena itu, BOPM Wacana melakukan riset kembali mengenai isu ini. Jajak pendapat melibatkan 219 mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dengan jumlah mahasiswa 41 orang dan mahasiswi berjumlah 178 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode accidental sampling, dengan tidak mempertimbangkan proporsionalitas pada setiap fakultas. Kuesioner disebar dengan tingkat kepercayaan 90% dan sampling error sebesar 10%. Jajak pendapat ini tidak dimaksudkan untuk mewakili pendapat mahasiswa USU seluruhnya.

Mayoritas responden setuju bahwa universitas merupakan tempat paling rentan terjadinya radikalisme. Hasil survei mengatakan sebanyak 56,6% UKM Politik/Hukum dan 43,4% UKM Keagamaan adalah jenis kegiatan yang berpotensi menyelusupkan paham radikalisme.

Sebanyak 89,5% responden setuju bahwa mahasiswa adalah target yang rentan untuk dipengaruhi ke dalam paham/kelompok radikal. Dan 97,3% responden setuju bahwa universitas perlu melakukan pencegahan terhadap paham radikalisme di kalangan mahasiswa.

Mengenai bentuk pencegahan mahasiswa terhadap penyebaran paham radikalisme, 21% responden memilih saling bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh adat, tokoh pemuda, dan stakeholder lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan. Sebanyak 19,2% memilih menanamkan ideologi Pancasila dan memperdalam ajaran agama, 4,6% memilih pembelajaran kebangsaan melalui organisasi kemahasiswaan lingkungan kampus, 12,8% memilih mendirikan tempat/wadah konsultasi di dalamnya terdapat dosen atau pembimbing keagamaan yang bisa mengambil peran konsultasi terkait pencegahan radikalisme, 33,8% memilih memiliki rasa keberagaman, toleransi, nonkekerasan, dan anti radikalisme, dan 7,3% memilih waspada terhadap provokasi dan hasutan.

Berikut hasil riset oleh BOPM Wacana dalam bentuk infografis:

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus