Oleh: Febri Rahmania
USU, wacana.org/arsip — Mahasiswa harusbergerak untuk kurangi sampah mulai dari lingkungan kampus. Sebab mahasiswa adalah generasi muda penggerak perubahan yang harus tumbuhkan gerakan-gerakan cinta lingkungan. Inilah yang disampaikan Dewi TJ Said, Ratu Sampah Kota Medan, Jumat (6/6) dalam seminar The More You Care About Rubbish, The Better Environment Is dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Sedunia di Auditorium Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). “Keselamatan bumi ada di tangan kalian (mahasiswa—red),” tambahnya.
Dewi bilangmahasiswa bisa mulai kurangi sampah di lingkungan kampus dengan membuat bank sampah. Bank sampah ini juga dapat dijadikan lahan usaha.Ia contohkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro yang punya bank sampah. Sampah tersebut kemudian dijual ke industri rumahan pengolah sampah.
Dinda Aljarina, mahasiswa FKM 2012 setuju dengan Dewi. Menurutnya mahasiswa sebagai generasi muda memang berpotensi besar merusak lingkungan melalui sampah yang dihasilkannya. Namun juga berpotensi besar untuk menguranginya. Ia pun berharap FKM sebagai fakultas di USU jadi pelopor kurangi sampah.
Dewi menambahkan sekitar tujuh ton sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir tiap harinya di Kota Medan. Menurutnya masalah ini tak bisa dianggap enteng. Sebabmasyarakat akan hadapi permasalahan-permasalahan lingkungan yang akan timbul akibat ketidakpedulian terhadap lingkungan.