RedaksiOleh: Erista Marito Oktavia Siregar
BOPM WACANA | Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Fakultas Kedokteran (FK) harus mampu tingkatkan profesionalisme dokter. Sebab, selain memberi pelayanan terbaik dokter profesional harus seimbang dalam berbagai hal, termasuk olahraga dan seni. Hal ini diungkapkan Muhammad Rizqi Mafazi, Ketua Panitia Porseni FK 2015, Jumat (1/5).
Menurut Fazi, selama ini dokter identik dengan kegiatan laboratorium. Pandangan itu harus diubah karena kegiatan dokter bukan hanya itu melainkan juga olahraga dan seni. Sebab kedua hal tersebut menyangkut kesehatan. “Makna porseni tahun ini, dokter dilatih untuk berbaur dengan semua kalangan, agar mampu memberi pelayanan terbaik tanpa pandang waktu dan status sosial pasien,” jelas Fazi.
Selain itu, Fazi jelaskan kegiatan ini juga melatih mahasiswa FK agar mampu memposisikan diri dengan siapa pun. Ini dilihat dari rangkaian acara porseni cabang olahraga yang diikuti mahasiswa, alumni, dan universitas lain seperti Universitas Methodist dan Co-Assistant. “Berinteraksi dengan yang di atas kita, di bawah kita, dan semuanya itu membantu kita memposisikan diri. Itu salah satu yang melatih dokter menjadi profesional,” tutupnya.
Yesica Carolina Pasaribu, Mahasiswa FK 2012 menanggapi positif hal ini. Menurutnya dokter harus mampu profesional untuk dapat melayani dengan baik. Mengenai hubungan porseni dan dokter salah satunya adalah menambah kekompakan sesama mahasiswa FK tanpa pandang angkatan dan posisi, seperti memberi pelayanan tanpa pandang status sosial.
Ditambahkan Fazi, Porseni FK 2015 ini dibuka mulai 25 April hingga 6 Juni mendatang. Sementara rangkaian perlombaan sudah dimulai sejak 13 April lalu. Berbagai perlombaan yang diadakan yakni lomba tarik tambang, basket, sepak bola, futsal putri, bulu tangkis, tenis meja, voli, fotografi, game online, FK Talent, troop, playstation, dan band.
