BOPM Wacana

“Peta Kaum Muda Indonesia” Sambangi Kota Medan

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Fredick Broven Ekayanta Ginting

Suasana diskusi peserta bersama fasilitator dalam acara 'Peta Kaum Muda Indonesia' yang diselenggarakan oleh Tempo Institute di Aula Fakultas Teknik USU, Senin (30/11). Medan menjadi kota ketiga yang didatangi setelah sebelumnya diselenggarakan di Jakarta dan Bandung serta akan kembali diadakan di Makassar dan Denpasar. | Vanisof Kristin Manalu
Suasana diskusi peserta bersama fasilitator dalam acara ‘Peta Kaum Muda Indonesia’ yang diselenggarakan oleh Tempo Institute di Aula Fakultas Teknik USU, Senin (30/11). Medan menjadi kota ketiga yang didatangi setelah sebelumnya diselenggarakan di Jakarta dan Bandung serta akan kembali diadakan di Makassar dan Denpasar. | Vanisof Kristin Manalu

BOPM WACANA Kegiatan “Peta Kaum Muda Indonesia” yang diselenggarakan Tempo Institute menyambangi Medan sebagai kota tujuan ketiga dari lima kota di Indonesia. Sebelumnya kegiatan serupa sudah diadakan di Jakarta pada 24 November dan Bandung pada 26 November. Adapun dua kota berikutnya adalah Makassar dan Denpasar.

Direktur Eksekutif Tempo Institute Mardiyah Samin jelaskan Medan dipilih mewakili Sumatera karena paling dinamis, kota terbesar ketiga, banyak suku, secara ekonomi penting, dan ada persoalan sumber daya alam di provinsi ini. “Dan anak mudanya pun dinamis, terlihat dari diskusi-diskusinya,” lanjutnya. Melalui kegiatan ini, Mardiyah mengatakan Tempo Institute ingin mengetahui apa yang dipikirkan, dirisaukan, dicita-citakan, dan kepedulian anak muda sekarang.

Sementara itu Programme Officer dari Friedrich Ebert-Stiftung Mian Manurung menyampaikan pendaftar di Medan adalah terbanyak dibanding dua kota sebelumnya. “Ini menunjukkan masih banyak kaum muda yang serius untuk memikirkan mau dibawa ke mana negara ini,” ujarnya. Total ada 155 pendaftar di Medan. Ia menambahkan tugas mereka seperti slogan Nokia, connecting peole. “Kami mengkoneksikan kaum muda menjadi satu kekuatan yang besar untuk menyelesaikan masalah di negara ini,” tambahnya lagi.

Kegiatan ini diawali penyampaian materi oleh Dosen Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung, diskusi, dan talkshow. Kegiatan yang belangsung di Aula Fakultas Teknik ini turut dihadiri oleh puluhan peserta yang berasal dari USU, komunitas-komunitas di Medan, pegawai, dan anak-anak muda se-Kota Medan. Kegiatan ini berlangsung berkat kerja sama Tempo Institute, Friderich Ebert-Stiftung dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan RI.

Mardiyah pun menuturkan selanjutnya hasil dari kegiatan ini akan dipresentasikan kepada lembaga pemerintah ataupun non-pemerintah yang punya perhatian serupa. Selain itu ke rencananya di masa mendatang kegiatan ini bisa dikembangkan ke wilayah-wilayah lain.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4