RedaksiOleh Apriani Novitasari
BOPM WACANA — Anggaran Rp 2,4 triliun yang rencananya akan membiayai seluruh persiapan dan pelaksanaan Sumut jadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 dinilai sangat minim. Hal ini dikatakan Ketua Komisi E DPRD Brilian Moktar dalam Forum Redaktur Sumut bertajuk PON 2020 Punya Sumut di Aula Universitas Sari Mutiara, Rabu 26 Februari.
Menurut Brilian, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho masih kurang serius terhadap kesiapan Sumut jadi tuan rumah PON 2020 mendatang.“Terlihat dari anggaran untuk olahraga, harus didesak dan dipaksa baru diturunkan,” katanya. Oleh sebab itu, ia mengatakan anggaran PON ini harusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu).
Sekretaris Daerah Sumut Nurdin Lubis mengatakan anggaran Rp 2,4 triliun yang direncanakan pemprovsu terdiri dari Rp 600 Miliar dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Rp 400 Miliar dari masyarakat dan peserta PON. Sedangkan sisanya Rp 1,4 triliun dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Dibandingkan dana yang dikeluarkan Riau 2012 lalu sebesar Rp 5 triliun dan Kalimantan Timur pada 2008 silam sebesar Rp 12 triliun, anggaran Sumut yang paling sedikit. Menanggapi hal itu, Nurdin mengatakan sistem Sumut memang minimalis.
Lagi pula menurutnya Sumut sudah punya pengalaman jadi tuan rumah PON ketiga. “Sarana dan prasarana kita lebih siap dari Riau yang hanyasepuluh persen. Sehingga Riau butuh dana yang lebih besar,” pungkasnya.
