Oleh: Fredick BE Ginting

BOPM WACANA — Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia pada 10 Desember kemarin, delapan lembaga di Sumatera Utara menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang bertempat di Aula Fakultas Farmasi. Koordinator Panitia Wina Khairina dalam siaran persnya mengatakan kegiatan ini penting dalam rangka memorialisasi bahwa korban-korban pelanggaran HAM berat belum mendapatkan pengakuan dan keadilan atas kekerasan struktural yang dialami korban dan keluarga korban.
“Memorialisasi menjadi penting agar tidak terjadi pengulangan kekerasan yang akan mengakibatkan timbulnya korban kekerasan berikutnya,” lanjut Wina. Rangkaian kegiatan ini diantaranya seminar, launching buku berjudul Menemukan Kembali Indonesia, panggung seni, nonton bersama film Senyap karya Joshua Oppenheimer, diskusi, hingga pembacaan puisi.
Adapun delapan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan ini adalah Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia Sumatera Utara, Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran, Departemen Antropologi FISIP USU, Bantuan Hukum Sumatera Utara, Front Mahasiswa Nasional, HaRI, Aliansi Jurnalis Independen, dan Pusat Studi HAM Universitas Negeri Medan.
Salah satu peserta yang juga Gubernur Fakultas Pertanian Anry Tulus Sianturi mengapresiasi banyaknya lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. “Jadi semua stakeholder bisa duduk sama,” jelasnya. Lebih lanjut, Tulus berpendapat rangkaian kegiatan ini akan meningkatkan perhatian dan kesadaran yang lebih terhadap HAM.