Oleh: Dewi Annisa Putri
BOPM WACANA | Lembaga Kesenian (LK) USU menampilkan Randai dari Minangkabau dalam pembukaan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Varsity Carnival ke-19. “Kita pilih ini supaya beda dari tahun-tahun sebelumnya, belum pernah bawain dari Minang,” ujar Tina Agustina Aryata Ginting, salah satu anggota senior LK USU, Sabtu (5/8) di Auditorium USU.
Tina mengatakan tari Randai yang ditampilkan mengangkat tema pertanian ‘Marajuik nin Disiangi’. Sehingga gerakan dan properti yang digunakan berkaitan dengan petani. Di antaranya tampi, bakul, dan bambu. Sementara untuk pakaian berwarna hitam, merah, dan kuning yang khas seperti warna pada marawa atau umbul-umbul Minangkabau.
Randai sendiri merupakan salah satu permainan tradisional Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Para pemain lalu melangkahkan kaki sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian. Pertunjukan Randai biasanya menggabungkan seni musik, tari, drama, dan silat.
Tina menambahkan, sebelum tampil pada pembukaan ini, penari berlatih selama dua bulan sejak Mei lalu. Latihan ini juga dibantu oleh Ikatan Mahasiswa Imam Bonjol. “Kalau hasilnya tadi, ya mungkin belum sempurna tapi itulah yang terbaik dari kami,” ujarnya.
Pangpond, kontingen untuk kompetisi Dance and Music Performance dari Walailak University, Thailand, mengapresiasi penampilan ini. Menurutnya yang membuat Randai unik yaitu paduan gerakan silat dalam tempo cepat yang sesekali diselingi musik Minang yang dinyanyikan dengan lembut. “Bagus sekali. Mereka menarik dan kompak. Saya suka melihatnya karena menyenangkan,” ujarnya dalam bahasa Inggris.
Untuk diketahui, tahun lalu LK USU membawakan tari adat Melayu dalam acara pembuka IMT GT
Varsity Carnival ke-18 di Thailand.